Ahmad Dhani mengatakan sebenarnya ada pelajaran bisa yang diambil semua pihak, terutama para orangtua mengenai tantangan anaknya, El kepada Farhat Abbas untuk bertarung di ring tinju. Ajakan El itu kata Dhani, merupakan penyelesaian masalah secara sportif
"Jadi ini jangan dibilang adu jotos. Sebagai orangtua ini penting sekali agar jiwa anak muda difasilitasi. Menurut saya yang dilakukan El bisa jadi inspirasi supaya anak-anak SMP tidak tawuran," kata Dhani saat menggelar jumpa pers di rumahnya, kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2013)
Dhani menganggap anak muda Zaman sekarang, tak terkecuali El memiliki jiwa emosional. Nah, untuk melampiaskannya perlu difasilitasi dengan cara-cara yang sportif seperti bertarung di ring tinju misalnya.
"Ini bukan ajakan berantem di jalan, ini ajakan sparring partner, olahraga. El sebenarnya harus diapresiasi untuk hindari pertarungan tawuran di Jakarta," jelas Dhani.
Bahkan Dhani bilang, semestinya El diberikan apresiasi dan dijadikan ikon anak sekolah yang menghindari tawuran. Daripada berkelahi di jalan, lanjutnya, lebih baik adu jotos di ring tinju.
"El bisa saja anarkis, karena saya dulu begitu, Tapi di sini El melakukan hal yang benar, kalau nggak suka ya di ring tinju. Harusnya diapresiasi sama KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan Komnas anak," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, El dan Al menantang Farhat Abbas adu jotos di ring tinju. Mereka kesal karena ayahnya kerap kali dihina pengacara muda itu melalui Twitter. El pun sudah mendaftarkan jadwal pertangingannya ke Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina). Namun keinginan El ditolak Pertina karena alasan perbedaan usia dan berat badan yang cukup jauh antara El dan Farhat. (fei)
"Jadi ini jangan dibilang adu jotos. Sebagai orangtua ini penting sekali agar jiwa anak muda difasilitasi. Menurut saya yang dilakukan El bisa jadi inspirasi supaya anak-anak SMP tidak tawuran," kata Dhani saat menggelar jumpa pers di rumahnya, kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2013)
Dhani menganggap anak muda Zaman sekarang, tak terkecuali El memiliki jiwa emosional. Nah, untuk melampiaskannya perlu difasilitasi dengan cara-cara yang sportif seperti bertarung di ring tinju misalnya.
"Ini bukan ajakan berantem di jalan, ini ajakan sparring partner, olahraga. El sebenarnya harus diapresiasi untuk hindari pertarungan tawuran di Jakarta," jelas Dhani.
Bahkan Dhani bilang, semestinya El diberikan apresiasi dan dijadikan ikon anak sekolah yang menghindari tawuran. Daripada berkelahi di jalan, lanjutnya, lebih baik adu jotos di ring tinju.
"El bisa saja anarkis, karena saya dulu begitu, Tapi di sini El melakukan hal yang benar, kalau nggak suka ya di ring tinju. Harusnya diapresiasi sama KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan Komnas anak," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, El dan Al menantang Farhat Abbas adu jotos di ring tinju. Mereka kesal karena ayahnya kerap kali dihina pengacara muda itu melalui Twitter. El pun sudah mendaftarkan jadwal pertangingannya ke Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina). Namun keinginan El ditolak Pertina karena alasan perbedaan usia dan berat badan yang cukup jauh antara El dan Farhat. (fei)