Bagi para penggemar film, tentu sangat mengenal nama James Cameron sebagai sosok di belakang layar yang mampu mengarahkan beberapa judul film ternama seperti Titanic serta Avatar. Bahkan jauh sebelum itu, ia juga pernah membuat judul-judul ternama lain, yaitu Aliens dan Terminator.
Sang sutradara ternyata pernah ditawari untuk menata film Spider-Man yang akhirnya jatuh ke tangan Sam Raimi. Bahkan, James pernah mengajukan sebuah naskah sejumlah 47 halaman yang menawarkan cerita alternatif serta bagian-bagian lain termasuk garis besar kisah filmnya. Selain asal-usul Spider-Man, James menawarkan musuh-musuh seperti Electro dan Sandman yang keluar dari jalur komik.
Dalam Spider-Man versinya, James ingin membuat Electro bukan dengan nama Max Dillion, melainkan Carlton Strand, seorang kapitalis yang suka korupsi. Versi Sandman pun tidak memakai nama Flint Marko seperti dalam Spider-Man 3 versi Sam Raimi, melainkan seseorang bernama Boyd yang menjadi manusia pasir karena eksperimen pencampuran atom.
Tak hanya itu, James pun sudah menyiapkan klimaksnya dengan menggunakan menara WTC (World Trade Center) sebagai lokasi pamungkas. Di situ juga ada adegan saat Peter Parker membuka rahasianya di depan Mary Jane Watson. Akan tetapi, penanganannya sangat carut-marut, bahkan ada adegan ketika Spider-Man berhubungan seks dengan Mary Jane.
Penanganan Spider-Man versi James Cameron sempat mendapat sokongan dari pihak Carolco Pictures. Akan tetapi pada 1992, studio ini menyerahkan proses produksi Spider-Man kepada pihak lainnya oleh karena masalah finansial dan hukum.
Akhirnya, pihak Columbia Pictures pun berhasil mendapatkan hak cipta film Spider-Man pada 2000. Mereka juga sukses mengajak sutradara ternama Sam Raimi yang tenar melalui Evil Dead dalam menata filmnya.
Bahkan, beberapa konsep sisa peninggalan James Cameron pun digunakan di dalam film perdana Spider-Man yang akhirnya dirilis pada 2002. Sebut saja adegan saat Peter Parker bisa melihat jelas tanpa kacamata setelah digigit, jaring laba-laba dari dalam tubuh, serta ketidaksengajaan sang manusia laba-laba saat membunuh seorang pencuri.
Â
Dalam proses distribusi pun, pihak Columbia turut menjalankannya. Akan tetapi, produksi utama diserahkan juga kepada pihak Sony. Sosok bernama Laura Ziskin setia memegang jabatan sebagai produser hingga ia wafat pada 2011 lalu.
Kini, kita sudah menyaksikan sosok Sandman melalui Spider-Man 3 yang tayang pada 2007 lalu. Bahkan, kita juga akan melihat sosok Electro beraksi melawan Spider-Man di The Amazing Spider-Man 2 yang akan tayang pada 2 Mei 2014 mendatang.(Rul)
Sang sutradara ternyata pernah ditawari untuk menata film Spider-Man yang akhirnya jatuh ke tangan Sam Raimi. Bahkan, James pernah mengajukan sebuah naskah sejumlah 47 halaman yang menawarkan cerita alternatif serta bagian-bagian lain termasuk garis besar kisah filmnya. Selain asal-usul Spider-Man, James menawarkan musuh-musuh seperti Electro dan Sandman yang keluar dari jalur komik.
Dalam Spider-Man versinya, James ingin membuat Electro bukan dengan nama Max Dillion, melainkan Carlton Strand, seorang kapitalis yang suka korupsi. Versi Sandman pun tidak memakai nama Flint Marko seperti dalam Spider-Man 3 versi Sam Raimi, melainkan seseorang bernama Boyd yang menjadi manusia pasir karena eksperimen pencampuran atom.
Tak hanya itu, James pun sudah menyiapkan klimaksnya dengan menggunakan menara WTC (World Trade Center) sebagai lokasi pamungkas. Di situ juga ada adegan saat Peter Parker membuka rahasianya di depan Mary Jane Watson. Akan tetapi, penanganannya sangat carut-marut, bahkan ada adegan ketika Spider-Man berhubungan seks dengan Mary Jane.
Penanganan Spider-Man versi James Cameron sempat mendapat sokongan dari pihak Carolco Pictures. Akan tetapi pada 1992, studio ini menyerahkan proses produksi Spider-Man kepada pihak lainnya oleh karena masalah finansial dan hukum.
Akhirnya, pihak Columbia Pictures pun berhasil mendapatkan hak cipta film Spider-Man pada 2000. Mereka juga sukses mengajak sutradara ternama Sam Raimi yang tenar melalui Evil Dead dalam menata filmnya.
Bahkan, beberapa konsep sisa peninggalan James Cameron pun digunakan di dalam film perdana Spider-Man yang akhirnya dirilis pada 2002. Sebut saja adegan saat Peter Parker bisa melihat jelas tanpa kacamata setelah digigit, jaring laba-laba dari dalam tubuh, serta ketidaksengajaan sang manusia laba-laba saat membunuh seorang pencuri.
Â
Dalam proses distribusi pun, pihak Columbia turut menjalankannya. Akan tetapi, produksi utama diserahkan juga kepada pihak Sony. Sosok bernama Laura Ziskin setia memegang jabatan sebagai produser hingga ia wafat pada 2011 lalu.
Kini, kita sudah menyaksikan sosok Sandman melalui Spider-Man 3 yang tayang pada 2007 lalu. Bahkan, kita juga akan melihat sosok Electro beraksi melawan Spider-Man di The Amazing Spider-Man 2 yang akan tayang pada 2 Mei 2014 mendatang.(Rul)