Ada cerita menarik yang dialami Pevita Pearce ketika syuting film 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck'. Berperan sebagai gadis Padang, mantan kekasih Banyu Biru ini mengaku kesulitan saat harus belajar dialek Minang. Bahkan, Pevita membutuhkan waktu enam bulan melancarkan proses reading.
"Untuk bahasa Minang ada akting coach yang mengajarkan dialek Minang. Itu kesulitannya, karena bahasa Minang dulu dan sekarang pasti ada bedanya. Itu makan waktu reading hampir enam bulan," kata Pevita Pearce pada Gala Premiere di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).
Selain merasa tertarik dengan bahasa Minang, pemain film 5CM ini juga kagum dengan tradisi yang ada di Minang. Pasalnya, di beberapa daerah tertentu, masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang.
"Minang itu amaze (menakjubkan) sekali. Di sana banyak orang yang di daerah-daerah masih memegang teguh adat yang seperti ada di film ini," tuturnya.
Dalam film Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck, Pevita berperan sebagai Hayati, gadis yatim-piatu asal Minang. Cewek kelahiran 6 Oktober 1992 ini kembali beradu akting dengan Herjunot Ali dan Reza Rahadian. Film yang diadaptasi dari buku karya Buya Hamka ini menceritakan tentang perjuangan cinta dan drama tenggelamnya kapal besar buatan Belanda. Film ini akan segera tayang pada 19 Desember mendatang. (Ras/Adt)
"Untuk bahasa Minang ada akting coach yang mengajarkan dialek Minang. Itu kesulitannya, karena bahasa Minang dulu dan sekarang pasti ada bedanya. Itu makan waktu reading hampir enam bulan," kata Pevita Pearce pada Gala Premiere di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).
Selain merasa tertarik dengan bahasa Minang, pemain film 5CM ini juga kagum dengan tradisi yang ada di Minang. Pasalnya, di beberapa daerah tertentu, masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang.
"Minang itu amaze (menakjubkan) sekali. Di sana banyak orang yang di daerah-daerah masih memegang teguh adat yang seperti ada di film ini," tuturnya.
Dalam film Tenggelamnya Kapan Van Der Wijck, Pevita berperan sebagai Hayati, gadis yatim-piatu asal Minang. Cewek kelahiran 6 Oktober 1992 ini kembali beradu akting dengan Herjunot Ali dan Reza Rahadian. Film yang diadaptasi dari buku karya Buya Hamka ini menceritakan tentang perjuangan cinta dan drama tenggelamnya kapal besar buatan Belanda. Film ini akan segera tayang pada 19 Desember mendatang. (Ras/Adt)