Sukses

Kartunis: Generasi Masa Depan Bergantung pada Seni

Menurut Toni Malakian, kartunis, perkembangan kepribadian dan talenta seseorang dapat dibentuk oleh beberapa hal.

Galeri Nasional Indonesia (GNI) mengadakan sebuah acara edukasi seni yang berjudul Program Bimbingan dan Edukasi Galeri Nasional Indonesia 2013 yang bertemakan "Workshop Drawing". Acara tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Yonzipur Pasuruan dengan menghadirkan kartunis Toni Malakian dan seniman nasional asli Pasuruan Wahyu Nugroho.

Kartunis Toni Malakian mengatakan, perkembangan kepribadian dan talenta seseorang dapat dibentuk oleh beberapa hal, salah satunya adalah melalui pendidikan seni.

"Dengan mempelajari seni, seseorang menjadi peka dengan lingkungan sekitar dan dapat mengekspresikan energi positif menjadi sebuah karya. Faktor tersebut sangat penting bagi generasi masa depan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (16/12/2013).

Selain itu, seniman nasional Wahyu Nugroho mengungkapkan, pada dasarnya pendidikan seni mempunyai banyak manfaat yang positif, khususnya pendidikan seni rupa yang dapat melatih perkembangan otak kanan.

"Pendidikan seni pada anak usia dini memerlukan pengelolaan sesuai karakteristik dan lingkungan yang kondusif untuk keberhasilan belajar anak usia dini," ucapnya.

Lebih lanjut, dalam praktik pembelajarannya, harus mempunyai asas yang kooperatif dengan sebagian kelompok kecil maupun besar, bertangung jawab, bekerja tanpa mengganggu teman, memilih kegiatan, dan kesemuanya harus terjadi tanpa tekanan. Dengan begitu, diharapkan sang anak secara tidak langsung dapat belajar norma-norma berperilaku secara alamiah.

Dalam mempelajari seni, dia melanjutkan, seseorang dilatih untuk membuka ruang imajinasinya, dan juga harus mempunyai kesabaran yang sangat besar. Karena dalam dunia seni, khususnya seni rupa, sebuah gambar atau bentuk yang dibuat harus bisa mewakilkan imajinasi dari sang pembuat karya, selain itu karya tersebut juga harus mempunyai makna yang dapat diungkapkan.

"Maka dari itu dalam pembuatan karya seni rupa tersebut, sang seniman harus benar-benar mempunyai kesabaran dalam membuat karyanya agar mempunyai makna yang jelas," ungkapnya.

Wahyu Nugroho menambahkan, orangtua memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Di samping gizi yang seimbang, sudah tentu menciptakan kondisi lingkungan yang mensimulasi aktivitas otak kiri dan kanan.

"Kenalkan anak sedini mungkin dengan warna, kosa kata, cerita dan berkreativitas. Dengan adanya kegiatan edukasi dan program-program yang bertemakan seni, diharapkan dapat membentuk generasi yang kreatif dan dapat menghasilkan karya-karya yang inovatif," tuturnya.(Gie/Mer)