Mariah Carey baru saja mendapatkan tambahan penghasilan dari penjualan single jagoannya pada 1994 lalu, All I Want For Christmas is You. Penjualan single itu mencapai 12 juta kopi di seluruh dunia. Namun apakah semua itu tak cukup untuk sang diva?
Ditulis dalam laman New.com.au, Jumat (20/12/2013), istri Nick Cannon tersebut dikritik oleh presiden Human Rights Foundation, Thor Halvorssen karena tampil eksklusif sebagai bintang tamu dalam konser Angola untuk Jose Eduardo dos Santos--Presiden Angola sejak 1979 dan dianggap sebagai diktator untuk hak asasi manusia.
Sikap Mariah Carey dianggap sangat memalukan dan tidak pantas dilakukan. Ia yang menjadi contoh publik figur dianjurkan tidak mengambil keuntungan dari diktator seperti presiden Angola itu.
"Mariah Carey sepertinya tidak berhenti mengumpulkan uang dari para diktator negara. Baru sekitar lima tahun yang lalu ia meminta maaf karena tampil untuk diktator lain Moammar Gaddafi, sekarang ia malah tampil untuk kepala pemberontakan terhadap hak asasi manusia dan salah satu tokoh tirani," jelas Halvorssen panjang lebar.
Penyanyi yang juga termasuk dalam juri American Idol ini memang dibayar cukup mahal untuk undangan sang presiden yaitu sekitar lebih dari USD 1 juta atau Rp 12 miliar. Acara ini disponsori oleh Unitel, sebuah perusahaan mobile-phone milik anak perempuan dos Santos, Isabel, yang juga merupakan pimpinan Angolan Red Cross dengan segala keuntungan yang dimilikinya.
Advertisement
"Ini adalah pertunjukkan yang menyedihkan dari seorang penyanyi internasional. Ia seperti dibeli oleh negara kejam untuk menghibur dan menutupi dengan kleptokrasi antara ayah-anak," tambah Halvorssen.
Menurut Halvorssen, The Dos Santos telah mengumpulkan miliaran kekayaan haram sejak tahun 1979 demi dirinya dan keluarganya sementara mayoritas penduduk Angola hidup dari kekurangan mereka. Bahkan pendapatan mereka tak lebih dari USD 2 atau sekitar Rp 24.000 per hari.
The Dos Santos menjatuhkan hukuman mati bagi politisi, jurnalis, dan aktivis yang menentang undang-undang yang dibuatnya. HRC juga mengklaim bahwa keluarga itu menguasai seluruh bisnis berlian dan minyak di negara itu untuk kepentingan pemerintahan dan militer. (Ppt/Ars)
Baca:
Lagu Natal Terjual 1 Juta Copy, Mariah Carey Senang
Lagu Natal Mariah Carey Melegenda
Kembalinya Sang Diva, Mariah Carey