Dua hal yang melekat dalam karya Andrea Hirata ialah kalimat-kalimat puitis berbahasa Melayu dan ilustrasi yang mendalam soal cinta. Mau novel ataupun filmnya, cita rasa itu tetap melekat. Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor pun melanjutkan gaya bercerita Andrea.
Seperti yang ditulis dalam novelnya, Edensor mengisahkan petualangan Ikal (Lukman Sardi) dan Arai (Abimana Aryasatya) yang sedang bersekolah di Paris, Perancis. Lantas, kalau ceritanya sama dengan novel, apa yang bikin film Edensor menarik?
Baca Juga
Tantangan ini dijawab sang sutradara, Benni Setiawan, dengan mengurai secara detail problema sulitnya tinggal di negeri orang. Ikal dan Arai harus 'bernegosiasi' dengan kondisi cuaca. Apalagi, kedatangan mereka di Perancis tepat di musim dingin, dimana udara berada di bawah nol derajat. Selain alam, Ikal dan Arai juga berusaha hidup dengan uang pas-pasan kiriman orangtua. Seperti banyak kejadian nyata pelajar Indonesia di luar negeri, keduanya pun memilih kuliah nyambi kerja.
Advertisement
Andrea dan Benni membungkus cerita Edensor lebih dewasa dibanding film-film terdahulu. Untuk pertama kalinya, Arai dan Ikal bertengkar. Pangkalnya klasik, Arai kesal dengan sikap Ikal yang terlena cinta Katya, pelajar cantik asal Jerman.
Ini yang unik. Ikal, si pemuda Belitong dengan akar agama yang kuat harus menahan iman kala berpacaran dengan Katya. Apalagi, Katya ialah gadis yang hidup dengan gaya kebarat-baratan. Cinta buatnya ibarat baju, kalau tidak cocok ya jangan dipakai lagi.
Tapi, jangan salah sangka. Kisah cint Ikal-Katya bukanlah klimaks yang dirangkai Andrea dalam Edensor. Justru, kemunculan Aling di Paris yang diawali dengan surat cintanya kepada Ikal, membuat cerita Edensor jadi bergairah. Apakah Edensor menjadi simpul cinta yang selama ini diidamkan Ikal kepada Aling? Si sutradara menyimpannya dengan cara yang manis tepat di ujung film.(Jul/Mer)