Kuasa hukum keluarga Soekarno, Leonardo LSP Simorangkir mengecam tindakan sutradara film Soekarno: Indonesia Merdeka, Hanung Bramantyo dan Raam Punjabi sebagai produser, yang tetap menayangkan film tersebut di bioskop. Menurut Leonardo, Hanung dan Raam hanya mementingkan segi komersil ketimbang sejarah sang proklamator.
"Tentu ini adalah niat kapitalis, yang mementingkan bisnis dan komersil ketimbang fakta dan sejarah," ucap Leonard saat mengadu di Komisi III DPR-RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2013).
Sebagai kuasa hukum, Leonardo juga ingin menindaklanjuti ucapan Hanung yang katanya ingin merevisi film tersebut. Namun, hingga kini pihak keluarga Soekarno belum juga melihat perubahan dalam film tersebut. Untuk itu, pria yang akrab disapa Loe itu meminta film itu segera dihentikan tayang dibioskop.
"Pertama film ini dihentikan penayangannya. Soal revisi filmnya itu bagaimana nanti, yang penting dihentikan dulu filmnya," katanya.
Leo juga tak ingin film Soekarno yang rencananya akan diikut sertakan dalam festival film di  luar negri, bisa merubah imej masyarakat macanegara tentang proses perjuangan sang Proklamator. "Agar pihak luar negeri juga nggak salah melihat kemerdekaan Indonesia," tandasnya. (fei)
"Tentu ini adalah niat kapitalis, yang mementingkan bisnis dan komersil ketimbang fakta dan sejarah," ucap Leonard saat mengadu di Komisi III DPR-RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2013).
Sebagai kuasa hukum, Leonardo juga ingin menindaklanjuti ucapan Hanung yang katanya ingin merevisi film tersebut. Namun, hingga kini pihak keluarga Soekarno belum juga melihat perubahan dalam film tersebut. Untuk itu, pria yang akrab disapa Loe itu meminta film itu segera dihentikan tayang dibioskop.
"Pertama film ini dihentikan penayangannya. Soal revisi filmnya itu bagaimana nanti, yang penting dihentikan dulu filmnya," katanya.
Leo juga tak ingin film Soekarno yang rencananya akan diikut sertakan dalam festival film di  luar negri, bisa merubah imej masyarakat macanegara tentang proses perjuangan sang Proklamator. "Agar pihak luar negeri juga nggak salah melihat kemerdekaan Indonesia," tandasnya. (fei)