Lola Amaria dipastikan menggarap film terbarunya berjudul 'Negeri Tanpa Telinga' pada 1 Februari mendatang. Menariknya, film bernuansa politis itu dibuat Lola bertepatan dengan momen penyelenggaraan pesta demokrasi (Pemilu) yang akan berlangsung pada April 2014.
Namun, artis yang kini eksis berkiprah di belakang layar tersebut membantah kalau film terbarunya nanti sengaja dibuat bertepatan dengan momentum Pemilu untuk menarik perhatian penonton. Benarkah?
"Nggaklah, saya nggak pernah punya rencana itu (buat film saat momen Pemilu). Konsep dan idenya sudah ada sejak tiga tahun lalu, memang harusnya saat itu sudah jadi. Tapi baru bisa tahun 2014 ini," bantah Lola saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).
Lola tak menampik jika film garapannya seperti menggambarkan kondisi politik di Indonesia yang dianggap belum sempurna.
"Politik Indonesia memang masih jauh dari harapan. Ada hal-hal yang harus diperbaiki, yang harus diperbaiki itulah yang akan diangkat agar tidak terjadi lagi nanti," harap Lola.
Film tersebut berkisah tentang seorang tukang pijat keliling bernama Naga yang memiliki klien orang-orang papan atas seperti politikus, menteri, hingga ketua partai. Sampai akhirnya, Naga menerima ancaman dirinya akan dibunuh karena dianggap mengetahui dan menjadi sumber informasi korupsi seorang ketua partai bernama Piton.(Gie/Rom)
Namun, artis yang kini eksis berkiprah di belakang layar tersebut membantah kalau film terbarunya nanti sengaja dibuat bertepatan dengan momentum Pemilu untuk menarik perhatian penonton. Benarkah?
"Nggaklah, saya nggak pernah punya rencana itu (buat film saat momen Pemilu). Konsep dan idenya sudah ada sejak tiga tahun lalu, memang harusnya saat itu sudah jadi. Tapi baru bisa tahun 2014 ini," bantah Lola saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).
Lola tak menampik jika film garapannya seperti menggambarkan kondisi politik di Indonesia yang dianggap belum sempurna.
"Politik Indonesia memang masih jauh dari harapan. Ada hal-hal yang harus diperbaiki, yang harus diperbaiki itulah yang akan diangkat agar tidak terjadi lagi nanti," harap Lola.
Film tersebut berkisah tentang seorang tukang pijat keliling bernama Naga yang memiliki klien orang-orang papan atas seperti politikus, menteri, hingga ketua partai. Sampai akhirnya, Naga menerima ancaman dirinya akan dibunuh karena dianggap mengetahui dan menjadi sumber informasi korupsi seorang ketua partai bernama Piton.(Gie/Rom)