Superman Is Dead (SID) boleh saja band yang dikenal dengan musik cadasnya. Akibatnya, kesan garang pun kerap kali melekat di diri mereka. Namun bukan berarti mereka telah lupa untuk melakukan tindakan positif.
Meski sangar, SID ingin menunjukkan mereka memiliki hati. SID tak henti-hentinya menyuarakan Clean and Green di Pulau Bali. Bersama dengan puluhan wisatawan, SID memunguti sampah-sampah yang berserakan di pantai berpasir putih tersebut. Tak hanya wisatawan lokal saja yang ikut, mancanegara pun tertarik dengan kegiatan ini.
Jerinx, drumer SID, mengatakan bahwa apa yang dilakukannya ini sebagai bentuk edukasi bagi penggemar. SID tak ingin fans hanya terbuai dengan musiknya saja hingga melupakan hal yang penting.
"Kami tidak memperkaya diri dengan menyuruh fans untuk membeli CD dan menonton konser saja. Kami ingin mengedukasi mereka soal isu sosial yang terjadi di Indonesia, salah satunya soal isu lingkungan," kata Jerinx saat ditemui Liputan6.com, Minggu sore (9/2/2014).
Pria bertato itu melanjutkan, SID ingin memposisikan fans tak hanya sekedar pecinta grup musik, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap masalah lingkungan. Jerinx mengungkapkan, upaya pembersihkan sampah itu sebagai cara untuk menyentil pemerintah. Menurutnya, selama ini pemerintah selalu gembar-gembor soal clean and green, tapi hasilnya nihil.
"Tapi faktanya clean and green itu yang ada uangnya saja seperti proyek reklamasi. Jadi itu hanya kedok untuk mencari uang. Dengan cara ini, kami ingin mempermalukan pemerintah, mengapa rakyat jelata yang bayar pajak saja mau membersihkan sampah. Ke mana pajak kami?" tanya Jerinx.
Ia berharap permsalahan sampah di Pantai Kuta dapat teratasi. Ia berharap pemerintah serius menanggulangi sampah yang menjadi ancaman serius bagi Pantai Kuta.
SID yang hadir lengkap dengan seluruh personel yakni Jerinx, Eka Rock dan Bobby Cool mengajak outsider dan lady rose, sebutan penggemar SID, untuk terus memperhatikan lingkungan.
Kegiatan ini diberi nama Kuta Beach Clean Up dengan mangajak masyarakat ikut peduli, termasuk komunitas lainnya, diantaranya pecinta klub sepakbola AS Roma atau Romanisti, dan perkumpulan mobil Volk Wagen (VW).(Des)
Meski sangar, SID ingin menunjukkan mereka memiliki hati. SID tak henti-hentinya menyuarakan Clean and Green di Pulau Bali. Bersama dengan puluhan wisatawan, SID memunguti sampah-sampah yang berserakan di pantai berpasir putih tersebut. Tak hanya wisatawan lokal saja yang ikut, mancanegara pun tertarik dengan kegiatan ini.
Jerinx, drumer SID, mengatakan bahwa apa yang dilakukannya ini sebagai bentuk edukasi bagi penggemar. SID tak ingin fans hanya terbuai dengan musiknya saja hingga melupakan hal yang penting.
"Kami tidak memperkaya diri dengan menyuruh fans untuk membeli CD dan menonton konser saja. Kami ingin mengedukasi mereka soal isu sosial yang terjadi di Indonesia, salah satunya soal isu lingkungan," kata Jerinx saat ditemui Liputan6.com, Minggu sore (9/2/2014).
Pria bertato itu melanjutkan, SID ingin memposisikan fans tak hanya sekedar pecinta grup musik, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap masalah lingkungan. Jerinx mengungkapkan, upaya pembersihkan sampah itu sebagai cara untuk menyentil pemerintah. Menurutnya, selama ini pemerintah selalu gembar-gembor soal clean and green, tapi hasilnya nihil.
"Tapi faktanya clean and green itu yang ada uangnya saja seperti proyek reklamasi. Jadi itu hanya kedok untuk mencari uang. Dengan cara ini, kami ingin mempermalukan pemerintah, mengapa rakyat jelata yang bayar pajak saja mau membersihkan sampah. Ke mana pajak kami?" tanya Jerinx.
Ia berharap permsalahan sampah di Pantai Kuta dapat teratasi. Ia berharap pemerintah serius menanggulangi sampah yang menjadi ancaman serius bagi Pantai Kuta.
SID yang hadir lengkap dengan seluruh personel yakni Jerinx, Eka Rock dan Bobby Cool mengajak outsider dan lady rose, sebutan penggemar SID, untuk terus memperhatikan lingkungan.
Kegiatan ini diberi nama Kuta Beach Clean Up dengan mangajak masyarakat ikut peduli, termasuk komunitas lainnya, diantaranya pecinta klub sepakbola AS Roma atau Romanisti, dan perkumpulan mobil Volk Wagen (VW).(Des)