Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) mendapat perawatan di Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr M Soewandhi Surabaya. Risma diduga kelelahan.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, Wali Kota Risma hanya kelelahan biasa. Saat ini, sudah diizinkan pulang.
"Iya tadi pagi masuk rumah sakit karena kelelahan. Tidak menjalani rawat inap atau opname di RS Soewandhi dan sudah diizinkan pulang ke kediaman siang ini," kata Fikser melalui sambungan telepon seluler, Selasa (25/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Fikser mengatakan, mulanya Risma hendak bertolak menuju Jakarta. Namun, tiba-tiba ketika mau berangkat, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu mengeluh tak enak badan.
Padahal, kata Fikser, Risma sebenarnya dijadwalkan menjadi pembicara di acara tentang pembangunan dan potensi pariwisata kota di Jakarta.
"Ibu Risma mengeluh saja 'kok nggak enak', akhirnya langsung kami bawa ke (RS) Soewandhi, akhirnya agenda ke Jakarta kami batalkan," ucap Fikser.
Fikser mengakui, kegiatan Risma memang begitu padat di tiap harinya, tetapi, dengan kelelahan ini, dokter pun meminta Risma untuk istirahat terlebih dahulu.
"Kegiatan Ibu Risma memang padat sekali, tapi dengan ini ya istirahat dulu, tapi biasanya Ibu cepat recovery-nya," ujar Fikser.
Kegiatan Wali Kota Surabaya Sebelum Sakit
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan kerjasama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan 14 perusahaan mitra di lobi lantai 2, Balai Kota Surabaya, Senin (24/06/2019).
Kerja sama tersebut, berupa program pemberian beasiswa bagi warga Kota Surabaya yang berprestasi dan tidak mampu.
Menariknya, dalam program tersebut, mereka yang telah lulus nanti akan langsung disalurkan menjadi bagian dari karyawan salah satu dari 14 perusahaan mitra.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Ubaya dan 14 perusahaan mitra yang sudah memberikan kesempatan bagi warga Surabaya yang berprestasi namun tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya.
"Kerja sama ini sangat (bermanfaat) besar sekali untuk kami di Pemkot Surabaya. Ini saya lakukan untuk membangun dan menjaga keamanan Kota Surabaya," kata Wali Kota Risma.
Ia menjelaskan salah satu upaya untuk membangun keamanan kota adalah dengan membuat suasana kondusif.
Salah satunya adalah dengan cara mengurangi angka pengangguran yang ada di Kota Surabaya. Membangunkan harapan baru bagi mereka yang tidak punya cita-cita kuliah karena tidak ada biaya.
"Inilah yang paling berat bagi saya selaku wali kota. Kalau hanya membangun jalan itu mudah, ada biaya sudah bisa. Tapi ini adalah upaya untuk mengurangi risiko anak-anak menjadi jahat dan jadi preman," ujarnya.
Advertisement
Upaya Wali Kota Risma
Untuk itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini terus berupaya dalam meningkatkan intelektualitas pemuda, agar memiliki pemikiran-pemikiran yang intelektual. Sehingga dari situ mereka akan mampu bekerja dengan kompetensi tertentu yang akan diperhitungkan. Dari situ, mereka bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Dulu bapak ibu jangankan bermimpi untuk kuliah, untuk bekerja saja mereka sudah sangat senang. Apalagi ini satu paket kuliah dan bekerja," imbuhnya.
Tahun sebelumnya, total kuota yang disediakan Ubaya untuk beasiswa anak Surabaya sebanyak 81 peserta. Namun, di tahun ini, kuota tersebut bertambah menjadi 23 peserta. Sehingga tahun ini kuota beasiswa yang diberikan berjumlah menjadi 104 peserta.
Rektor Universitas Surabaya (Ubaya), Benny Lianto, menyampaikan kerjasama ini telah memasuki tahun kedua antara Pemkot dengan Ubaya dan 14 perusahaan mitra.
"Ini adalah tahun yang kedua. Saya merasa lebih bersemangat karena ini adalah program yang mulia," kata Benny.
Benny menjelaskan beasiswa yang diberikan ini merupakan terobosan baru. Jika beasiswa pada umumnya identik dengan pendidikan saja, namun kali ini sudah difasilitasi dengan pekerjaan saat lulus nanti.
"Pada saat dia diterima menjadi beasiswa itu statusnya sudah dipastikan jadi karyawan," katanya.
Bagi warga Surabaya yang ingin mendapat program beasiswa tersebut, sebelumnya mereka harus mengikuti beberapa tahapan seleksi.
Pertama, Benny menyebut, seleksi dilakukan dari pihak Pemkot Surabaya. Kedua dari pihak Ubaya dan yang terakhir dari perusahaan mitra yang telah bekerjasama.
"Tentunya ini sebuah sinergi yang bagus sekali antara pemerintahan, lembaga pendidikan dan perusahaan. Jadi saya harapkan agar rekan-rekan yang diterima nanti di periode ini dapat benar-benar memaksimalkan dengan baik dan tetap semangat," memungkasi.
Saksikan video pilihan berikut ini: