Liputan6.com, Surabaya - Nama Kepala Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Markus Firdaus sempat viral pada awal pekan ini. Hal ini lantaran nama Markus dijadikan bahan hoaks dan dikaitkan dengan Pilpres 2019.
Markus menuturkan, namanya menjadi viral di media sosial ketika ada ucapan selamat berupa karangan bunga dari pendeta yang merupakan pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama Gresik. Padahal karangan bunga tersebut bukan hanya berasal dari pendeta saja, tetapi juga bupati.
"Kemudian viral karena diasosiasikan nonmuslim. Ini hanya mispersepsi saja," ujar Markus saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Markus pun tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengatakan, karangan bunga tersebut padahal menunjukkan kalau Kementerian Agama itu untuk menangani seluruh umat agama di Indonesia. Hal itu juga menunjukkan Indonesia menerapkan toleransi beragama dan memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Ia pun mengaku tidak tahu asal mula namanya menjadi Markus. "Saya juga tidak begitu paham kenapa jadi Markus, mungkin dulu di desa Sumenep, mungkin kasih tahu ke guru, jadi Markus,” kata dia.
Markus Firdaus menuturkan, kalau dirinya menimba ilmu sejak kecil di Pondok Pesantren Annawari Seratengah Bluto Sumenep Madura hingga tingkat Madrasah Aliyah (SMA). Lalu melanjutkan kuliah S1 di Universitas Negeri Surabaya atau disebut Unesa.
Sebelum menjadi Kepala Kemenag Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ia pernah menjabat sebagai Kepala Humas Kanwil Kemenag Jatim.
Markus menuturkan, gara-gara namanya tersebut kadang jadi bahan guyonan teman-temannya. Namun, ia tak mempermasalahkan hal tersebut. "Cuma memang gara-gara nama jadi bahan guyonan. Namun sekarang guyonannya terlalu bablas," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kenalkan, Markus Kepala Kementerian Agama Gresik
Sebelumnya, kursi kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akhirnya terisi mulai Senin 8 Juli 2019. Sebelumnya kursi itu tiga bulan kosong.
Bertempat di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jatim, Markus Firdaus, Kepala Humas Kanwil Kemenag Jatim dilantik menjadi Kepala Kemenag Kabupaten Gresik. “Mulai pekan depan sudah di Gresik,” demikian pesan singkat Markus kepada Radar Gresik (Grup Jawa Pos).
Meski baru menjabat di Gresik, pria asal Bangkalan itu sebenarnya sudah akrab dengan Kota Wali ini. “Istri saya orang Gresik, Tebalo Manyar,” kata Markus.
Bagi rekan media di Surabaya dan Jatim, nama Markus tidak asing lagi. Berbagai persoalan yang sering menerpa Kemenag bisa didinginkan Markus. Cara bicaranya tenang dan humoris. Maklum, lima tahun lebih, Markus didapuk dalam bidang kehumasan dan media di Kanwil Jatim yang beralamat di Juanda Sidoarjo.
Sejarah Nama Markus
Markus suka bercerita asal mula namanya. “Nama saya sebenarnya Mahrus Firdaus, tapi dulu guru MI (Madrasah Ibtidaiyah) salah menulisnya, tertulis Markus. Sampai sekarang ya jadi Markus,” ungkapnya.
Setelah pindah ke Gresik, Markus akan langsung bekerja. Ia ingin memperbaiki dan menyelesaikan proses administrasi yang sempat berhenti di Kemenag Gresik.
“Sistem birokrasi dan pelayanannya akan kami perbaiki lagi. Apalagi sudah mulai memasuki musim haji,” ungkap Markus.
Sekadar diketahui, sebelumnya mantan Kakandepag Gresik M Muwafaq Wirahadi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus jual beli jabatan.
Saat ini, Muwafaq menjalani sidang di Tipikor Jakarta bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin. Kedua orang itu diduga sebagai pihak yang memberi suap kepada Ketum PPP yang juga anggota DPR RI Romahurmuzi.
Advertisement
Hoaks
Gara-gara namanya berbau Kristen, Markus dijadikan bahan hoaks, dikaitkan dengan Pilpres 2019. Markus disebut sebagai Kepala Kemenag dari Kristen. Sudah begitu, dapat karangan bunga dari pendeta lagi.
"Saya sejak MI kelas 3 sudah mondok di Pondok Pesantren Annawari Seratengah Bluto Sumenep Madura sampai tingkat Madrasah Aliyah (SMA), dan kemudian melanjutkan kuliah S1 di Universitas Negeri Surabaya (IKIP),” kata Markus, seperti dilansir Duta.co.
Di laman Facebook isunya digoreng lantaran ada karangan bunga, ucapan selamat dan sukses atas 'dilantiknya Bapak Markus SPd, MPd sebagai kepala kantor Kemenag Gresik dari Pdt. Hendry Hariyono, MTh dan Jemaat Gereja Kemah Tabernakel'.
Kendati menjadi korban perisakan, Markus mengaku tidak mempersoalkan.
“Orang yang mempertanyakan itu wajar karena dari sisi nama seperti itu. Tapi mudah-mudahan kalau sudah kenal akan memahami siapa saya, bagaimana komitmen saya dengan toleransi. Kita semua pasti ingin aman dan nyaman,” katanya.
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang yang mengirim karangan bunga ucapan tersebut walaupun ia tidak kenal.
“Kita harus saling menghormati dan menghargai demi kemajemukan bangsa tercinta ini, makanya sepatutnya tetap menghormati semua umat beragama, suku dan keberagaman harus tetap kita jaga untuk ke Indonesiaan kita bersama,” harap pria asli Sumenep ini.
“Kita harapkan dengan adanya kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik yang saya pegang sementara ini, bisa membawa kebaikan. mohon untuk didukung semua pihak untuk kebaikan Depag dan kebaikan kita bersama terutama warga Gresik,” katanya.