Liputan6.com, Sidoarjo - - Brand Ambassador JKN-KIS BPJS Kesehatan, Ade Rai mengajak, masyarakat Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur untuk senantiasa menjaga pola hidup sehat dengan cara rutin berolahraga dan menjaga asupan makanan.
Ia menjelaskan bahwa topik bahasan mengenai kesehatan adalah topik yang tidak menarik bagi sebagian besar orang.
"Tidak menarik, karena saat ini masih sehat. Tapi ketika sudah sakit akan menjadi menarik untuk dibahas. Pada saat kesehatan sudah pergi dari diri kita, maka kesehatan akan menjadi hal yang mahal dan susah untuk kita dapatkan kembali," katanya pada Sosialisasi Program JKN-KIS dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, Rabu 10 Juli 2019, dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ade Rai yang juga binaragawan itu memberikan gambaran bahwa dari 100 pasien, 75 persen di antaranya adalah pasien penderita penyakit yang disebabkan gaya hidupnya sendiri.
"Salah satunya pasien yang ketika sehat tidak menjaga pola makan atau gaya hidupnya. Banyak mengkonsumsi lemak dan gula namun tidak mengimbangi dengan olah raga yang cukup," katanya.
Ia juga meminta supaya masyarakat selalu perhatikan gizi yang masuk ke dalam tubuh, apakah sudah seimbang atau belum dengan olah raga.
"Kalau banyak makan lemak atau gula, otomatis intensitas olah raga harus ditambah dan dimulai hari ini," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyampaikan bahwa pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional yang hendaknya dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.
"Kepada dokter atau rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dengan program JKN KIS ini mudah-mudahan program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional di bidang kesehatan dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Sementara itu, Pps Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Erwin Widiarmantomengatakan, BPJS Kesehatan sangat mendukung program-program yang ada untuk menjaga masyarakat agar tetap hidup sehat.
"Sebenarnya juga merupakan tanggung jawab kami untuk menyelenggarakan program promotif preventif agar masyarakat selalu hidup sehat."
"Namun hari ini menjadi spesial karena Ade Rai selaku contoh dalam hidup sehat dan Brand Ambassador BPJS Kesehatan dapat hadir langsung di tengah-tengah masyarakat sidoarjo. Semoga semangat Mas Ade bisa menular ke seluruh masyarakat," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tekan Defisit BPJS Kesehatan, Ini Usul Wapres JK
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) harap adanya kerja sama antara BPJSKetenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan. Menurut JK, kerja sama tersebut bisa terjadi untuk membantu jaminan kesehatan agar tidak terus defisit.
"Dalam kenyataannya, dua BPJS ini, satu BPJS ketenagakerjaan yang mempunyai daya yang sangat besar, (sementara) kesehatan yang (perlu) diisi (butuh dana) terus menerus. Jadi perlu ada kerja sama yang baik," kata JK di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Juli 2019.
JK menjelaskan, defisit BPJS Kesehatan diperkirakan sekitar Rp 10 triliun. Agar menutupi hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan dana hingga Rp 6,2 triliun.
"Dua-duanya memberikan kesejahteraan walaupun kita tahu, BPJS ketenagkerjaan mempunyai tanggung jawab jangka panjang, sedangkan BPJS Kesehatan tentu pada hari itu orang sakit yang selesai bayar, tapi kalau BPJS Ketengakerjaan mempunyai jangka panjang," jelas JK.
Ditemui terpisah, Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menjelaskan usulan tersebut akan dikaji kembali mulai dari regulasi. Apakah memungkinkan kerja sama tersebut terealisasi.
" Ya, nanti secara teknis kita akan bicara dengan BPJS kesehatan, dan sementara kita sudah memiliki kerja sama, MoU, dengn BOJS Kesehatan dalam hal pertukaran data, koordinasi,.Tentu arahan Wapres tadi akan kita tindaklanjuti, akan duduk bersama dengan rekan-rekan dari BPJS Kesehatan,"ungkap Agus.
Â
Advertisement