Sukses

Polda Jatim Sambut Baik Usulan Risma soal Pembangunan Polsek Baru

Risma mengusulkan kepada Mapolda Jatim untuk membangun polsek baru di lahan pemkot Surabaya

Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) bersama jajarannya mendatangi Mapolda Jatim pada Senin siang (15/7/2019). Kedatangan Risma  untuk membicarakan beberapa hal kepada pihak Polda Jatim.

Salah satunya terkait dengan usulan pembangunan Polsek baru di lahan Pemkot Surabaya. Polsek tersebut akan dibangun di kawasan Gunung Anyar, Lakarsantri, dan Bulak. Hal ini dilakukan agar penataan aset lebih jelas.

"Ngobrol soal rencana Polsek baru di Lakarsantri, Gunung Anyar, sama Bulak. Supaya penataan asetnya jelas. Kemarin itu sudah disiapkan, tapi Pak Rudi (Kapolrestabes sebelumnya, red) pindah. Jadi ini ganti lagi dan memang penyerahannya di Polda," kata Risma, seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net

Hal lain, lanjut dia, pihaknya juga membicarakan soal pelaksanaan Pemilu 2019. Dalam kesempatan itu, Risma menyampaikan terima kasih kepada Polda Jatim atas pengamanan yang diberikan. Dia menilai, Surabaya aman dan kondusif.

Sementara itu, Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim turut menanggapi usulan Risma untuk membangun Polsek baru di lahan Pemkot. Pihaknya mengaku, menyambut baik rencana pembangunan tersebut.

Dia menuturkan, Tri Rismaharini merupakan kepala daerah yang mengerti kebutuhan keamanan dalam menunjang pembangunan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait usulan itu.

"Kalau dirasakan Polsek untuk menjangkau itu tidak ada, sudah sangat jauh sekali. Ya kita terima usulan itu. Tetapi ingat pengembangan ini tidak serta merta diserahkan oleh Polda. Karena kita sifatnya vertikal bukan horizontal. Kita akan berkoordinasi dengan Mabes Polri atas usulan ini dan nanti akan kita tindaklanjuti dengan perencanaan pembangunan. Terima kasih Bu Risma dan harapan kita bisa lebih baik lagi," ujar dia.

(Tito Gildas, mahasiswa Kriminologi Universitas Indonesia)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Wali Kota Risma Ajak Warga Surabaya Tanamkan Nilai Kejujuran kepada Anak

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengajak para orangtua agar mengajarkan anak-anak untuk disiplin, kerja dan berintegritas.

Risma ingin anak-anak sejak dini di Surabaya, Jawa Timur sudah mulai ditanamkan nilai-nilai kejujuran. Ia menilai, anak-anak merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan masa depan bangsa.

"Ayo kita mari bersama ajarkan anak-anak kita, saya yakin suatu saat anak-anak Surabaya bukan hanya jadi pemimpin Indonesia, tapi juga tersebar di seluruh dunia," kata dia, Minggu, 14 Juli 2019.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini yakin jika anak-anak sejak dini diajari untuk berlaku jujur, Indonesia khususnya Surabaya ke depan akan semakin maju. Hal ini karena integritas kejujuran merupakan awal dalam meraih sebuah kesuksesan. Namun demikian, masyarakat juga harus turut andil dalam mendukung pemerintah.

"Karena itu ayo kita ajarkan anak-anak kita jujur, disiplin, kerja keras, kita yakin suatu saat someday akan terjadi Negara yang gemah ripah loh jinawi (kekayaan alam yang berlimpah),” ujar dia.

Sebelumnya, Tri Rismaharini bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang menyapa warga Surabaya yang memadati gelaran Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya, Minggu, 14 Juli 2019. Kegiatan ini merupakan hari terakhir rangkaian acara Roadshow Bus KPK 2019 bertajuk “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” di Surabaya.

Pada roadshow, masyarakat juga diberi kesempatan untuk melihat secara langsung isi dalam bus yang terdapat beberapa unit komputer yang terkoneksi internet dan situs KPK dengan beragam fitur di dalamnya. Melalui bus itu, masyarakat bisa belajar banyak hal tentang upaya-upaya pencegahan korupsi. 

 

3 dari 3 halaman

Risma Bakal Siapkan Aturan untuk Masukkan Kurikulum Antikorupsi

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berencana rancang kisi-kisi untuk membuat mata pelajaran (mapel) atau kurikulum antikorupsi.

Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Risma menyampaikan hal itu saat menghadiri sejumlah rangkaian acara Roadshow Bus KPK 2019 ‘Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi’ di Gedung Siola, Surabaya, Sabtu, 13 Juli 2019.

Awalnya, Risma memberikan materi di hadapan guru dan kepala sekolah jenjang TK, SD/MI, dan SMP/MTs. Setelah itu, ia mendongeng dan bercerita di hadapan siswa, kemudian dilanjutkan dengan berbicara di hadapan para pelaku UMKM dan pengusaha. 

Ketiga acara itu didampingi langsung oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono.

Pada saat menjadi pembicara pertama dalam workshop Insersi Pendidikan Antikorupsi dan Sosialisasi Aplikasi Jaga, Risma menuturkan, guru memiliki peranan penting bagi perkembangan anak-anak. Sebab, anak-anak inilah yang nanti ke depannya menjadi penerus perjuangan pendahulunya.

"Layani dengan sungguh-sungguh dan berikan yang terbaik. Panjenengan (Anda) mendidik anak-anak bangsa untuk meneruskan perjuangan pendahulunya,” ujar Risma.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga meminta para guru atau kepala sekolah untuk tidak malu ketika siswa meraih nilai jelek saat ujian. Yang terpenting, lanjut dia, didik anak dengan kebiasaan jujur, kerja keras serta daya juang tinggi dalam memperoleh nilai. "Kalau suka mencontoh atau menyontek, itu namanya cari jalan pintas. Anak ini tidak akan survive di masa mendatang," tuturnya.

Oleh karena itu, ia juga berencana membuat kisi-kisi untuk membuat mata pelajaran (mapel) atau kurikulum antikorupsi. Meskipun demikian, setiap hari pelajaran tentang antikorupsi harus diajarkan, bukan hanya sekadar dihafalkan. 

"Nanti saya bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) akan membuat peraturan wali kota (Perwali) pendidikan antikorupsi," tegasnya.

Risma mengatakan, kurikulum anti korupsi itu nantinya akan diintegrasikan dalam pelajaran PPKN yang ada di sekolah. Bagi dia, kurikulum itu yang paling penting adalah penerapan dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai kedisiplinan, kejujuran, tidak mencontek dan mampu membentuk karakter siswa yang lebih baik lagi. 

"Pelajaran itu untuk perilaku bukan dihafalkan, jadi untuk membentuk perilaku siswa sehari-hari,” kata dia.

Selain itu, Tri Rismaharini menuturkan, pendidikan antikorupsi ini sangat penting ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, apalagi nantinya akan membentuk sebuah karakter postif ketika mereka dewasa nanti.

Bahkan, ia memastikan,  jika pendidikan anti korupsi itu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak,  maka ke depannya mereka akan terbiasa untuk berbuat jujur serta membentuk sikap positif bagi generasi Indonesia yang akan datang. 

"Mulai kecil kita tanamkan, maka besarnya akan sulit untuk berubah. Saya yakin kalau ini kita lakukan akan menjadi anak-anak yang luar biasa,” ungkapnya.