Sukses

Pengurus PDIP Surabaya Masukkan Unsur Ormas NU-Muhammadiyah

Kepengurusan DPC PDIP Kota Surabaya periode 2019-2024 di bawah kepemimpinan Adi Sutarwijono memasukkan unsur dari kalangan organisasi masyarakat keagamaan.

Liputan6.com, Surabaya - Kepengurusan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya periode 2019-2024 di bawah kepemimpinan Adi Sutarwijono memasukkan unsur dari kalangan organisasi masyarakat keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

"Iya, ada juga kader Muhammadiyah seperti Khusnul Khotimah dan Abdul Ghoni Mukhlas Niam yang berasal dari NU (Nahdlatul Ulama)," kata Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Adi Sutarwijono kepada Antara di Surabaya, Rabu (17/7/2019), seperti dikutip dari laman Antara.

Adi Sutarwijono disahkan sebagai ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya, Baktiono sebagai sekretaris, dan Taru Sasmito sebagai bendahara dalam Konferensi Cabang (Konfercab) lanjutan yang digelar di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim di Jalan Raya Kendangsari Industri 57, Surabaya, Selasa malam 16 Juli 2019.

Konfercab itu dihadiri Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun serta Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Djarot Syaiful Hidayat.

Selain itu juga dihadiri Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Sekretaris DPD Sri Untari, Wakil Ketua DPD Armudji serta Whisnu Sakti Buana yang dua kali menjabat ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya.

Menurut Adi Sutarwijono, yang kerap dipanggil Cak Awi ini, Abdul Ghoni pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Negeri Islam (IAIN) Sunan Ampel Surabaya yang saat ini menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Sedangkan Khusnul Khotimah adalah kader aktif di Aisyiah Muhamamdiyah.

"Abdul Ghoni juga caleg terpilih DPRD Kota Surabaya dari Dapil 3 dan Khusnul Khotimah anggota DPRD Kota Surabaya dua periode, dan sekarang kembali terpilih untuk periode 2019-2024 dari Dapil 2," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, dari kepengurusan DPC PDI Perjuangan Surabaya ini, ada sekitar 30 persen dialokasikan untuk kader perempuan. Hal ini sesuai ketentuan DPP PDI Perjuangan yang memberi ruang luas bagi kaum perempuan untuk berkiprah di PDI Perjuangan.

Cak Awi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan beberapa pengurus DPC berasal dari anak muda, seperti Abdul Ghoni Mukhlas Niam, Arjuna Rizki Dwi Kresnayana, Tri Indahsari, Akhmad Hidayat dan Hadrean Renanda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Pengurus Baru

Adapun pengurus baru DPC PDI Perjuangan Surabaya masa bakti 2019-2024 :

1. Ketua: Adi Sutarwijono

2. Wakabid Kehormatan Partai: Sukur Amaludin

3. Wakabid Kaderisasi dan Ideologi: Hadrean Renanda

4. Wakabid Organisasi : Purwadi

5. Wakabid Pemenangan Pemilu : Wimbo Ernanto

6. Wakabid Komunikasi Politik : Sukadar

7. Wakabid Politik, Hukum dan Keamanan : Arjuna Riski Dwi Kresnayana, SH

8. Wakabid Maritim : H. Budi Leksono

9. Wakabid Pembangunan Manusia dan Kebudayaan : Khusnul Khotimah

10. Wakabid Ekonomi : Hj. Siti Maryam

11. Wakabid Buruh Tani dan Nelayan : Agatha Retnosari

12. Wakabid Perempuan dan Anak : Dyah Katarina

13. Wakabid Pemuda OR dan Komunitas Seni Budaya : Abdul Ghoni Mukhlas Niam

14. Wakabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif : Tri Indahsari

15. Sekretaris : Baktiono

16. Wakil Sekretaris Bidang Internal : Anas Karno

17. Wakil Sekretaris Bidang Eksternal : Ahmad Hidayat 18. Bendahara : Taroe Sasmito 19. Wakil Bendahara : Habsari Savitri

 

 

 

3 dari 3 halaman

Caleg Terpilih PDIP Surabaya Satu Barisan

Sebelumnya, polemik yang terjadi di PDIP menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 terus berlanjut. Namun, polemik tersebut tidak sampai merambat ke Calon Legislatif (Caleg) terpilih PDIP Surabaya. 

Caleg terpilih DPRD Kota Surabaya dari PDI Perjuangan (PDIP) masih tetap satu barisan. Mereka membubuhkan tanda tangan kesetiaan dan kepatuhan kepada rekomendasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Rekomendasi itu berisi penugasan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menggantikan Whisnu Sakti Buana. Kemudian, juga menunjuk Sekretaris DPC Baktiono, dan Bendahara Taru Sasmito.

"Sejauh ini sudah 6 caleg terpilih yang tanda tangan. Kawan-kawan terus bekerja melakukan komunikasi. Ada lagi caleg terpilih yang sudah saling sambung rasa dengan kami. Jadi nanti bertambah jumlahnya. Tapi beliau-beliau pesan ke saya jangan disampaikan dulu namanya, karena sedang mencari solusi terbaik," kata Baktiono, Jumat. 12 Juli 2019.

Dalam Pemilu 2019, PDI Perjuangan berhasil meloloskan 15 caleg terpilih untuk DPRD Kota Surabaya. Yang sudah tanda tangan adalah Adi Sutarwijono, Baktiono, Anas Karno, Chusnul Chotimah, Abdul Ghoni Mukhlas, dan Dyah Katarina.

"Tapi juga ada Caleg terpilih yang menolak tandatangan kesetiaan dan kepatuhan pada Ketua Umum Ibu Megawati. Ya sudah enggak apa-apa, kami tinggal," kata Baktiono.

Seperti diketahui Konferensi Cabang PDIP Kota Surabaya, Minggu 7 Juli 2019, di Empire Palace, berakhir ricuh. Pasalnya, rekomendasi DPP PDIP tentang Ketua, Sekretaris, dan Bendahara DPC PDIP Kota Surabaya ditolak sebagian peserta konferensi. Namun, tak sedikit pula yang mendukung kebijakan DPP PDIP tersebut.

Baktiono menuturkan, pihaknya terus melakukan dialog. Yang menyetujui rekomendasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menuangkan dalam surat pernyataan kesetiaan dan kepatuhan.

Selain para caleg terpilih, PAC-PAC atau pengurus tingkat kecamatan di Surabaya sudah membuat dokumen tertulis yang mendukung kebijakan DPP PDIP.

"Kawan-kawan PAC juga terus berkomunikasi dengan kami. Saling memahami, menyatukan alam pikir, menyambungkan rasa. Jumlah PAC yang membuat dokumen tertulis terus bertambah. Besok Sabtu, seluruh dokumen pernyataan sikap itu kami serahkan pada DPD PDIP Jatim dan DPP PDI Perjuangan," kata Baktiono.

Â