Liputan6.com, Surabaya - Staf ahli Menkumham Bidang Politik dan Keamanan, Y Ambeg Paramarta memberikan penguatan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi ( WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani ( WBBM) di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Surabaya dan Lapas Sidoarjo.
"Pembangunan zona integritas itu adalah bagian dari reformasi birokrasi sejak 2004," katanya di sela memberikan penguatan zona integritas di Lapas Klas I Surabaya, Senin, seperti dikutip dari Antara, Senin (22/7/2019).
Ia mengatakan, pihaknya meminta supaya pembangunan zona integritas dilaksanakan serentak, karena untuk meraih WBK/WBBM tidak bisa dibuat sendirian.
Advertisement
"Tidak bisa pakai sistem pilot project. Semuanya harus terlibat. Agar tidak ada iri hati. Pekerjaan membangun zona integritas bukan pekerjaan satu orang. Bukan one man show," kata dia.
Baca Juga
Selain itu, kata dia pembangunan zona integritas tidak dilakukan hanya peristiwa saja tetapi harus terus menerus. Salah satu kunci keberhasilan WBK, bisa diukur melalui evaluasi standar operations procedure (SOP) layanan publik.
"Selain itu, juga dengan adanya survei kepuasan layanan yang mudah diakses. Karena IPK dan IKM mekanisme untuk mengukur akuntabilitas instansi publik. Tidak hanya diakses secara fisik. Tapi kebebasan untuk memberikan feedback," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya meninjau perbaikan sarana dan pra sarana yang ada. Di sisi lain, ada pula tim internal yang melakukan survei kepuasan kepada stakeholder baik kepada pegawai, WBP maupun pengunjung.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan termasuk dalam melakukan pembinaan dengan memastikan secara langsung pelaksanaan di lapangan.
Pihaknya juga mengaku bersyukur dengan hadirnya tim dari pusat, terutama untuk melakukan pembenahan dan evaluasi kinerja pembangunan zona integritas di dua lapas tersebut.
"Karena pasti ada yang kurang, kami mohon diingatkan sebelum ada penilaian dari tim kemenPAN-RB," katanya.
Sementara itu, Suharman selaku Kapalas Klas I Surabaya dalam mengatakan pihaknya tidak main-main dalam membagun zona integritas untuk meraih predikat WBK. "Salah satu langkahnya adalah dengan membuat 2 pokja tambahan. Selain 6 tim pokja, kami juga membentuk tim pokja monitoring penilaian IPK dan penilaian IKM," ujarnya.
Â
Advertisement