Sukses

Sky Dome, Gedung Langitnya Surabaya

Gedung Langit di Surabaya ini berdiri sejak Agustus 2010. Gedung ini pula menjadi simbol dari kelestarian budaya Tionghoa dan nusantara.

Liputan6.com, Surabaya - Sky dome merupakan salah satu bangunan di Surabaya, Jawa Timur yang memiliki gaya arsitektur khas negeri Tiongkok. Gedung Sky dome Surabaya ini terinspirasi dari Sky domenya Cina yang menjulang tinggi.

Gedung ini pula menarik perhatian masyarakat Surabaya, baik yang muda maupun yang tua. Letak Sky dome strategis tidak jauh dari bibir pantai, hal itu menambah daya tariknya. Di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan dengan berjalan-jalan di sekitarnya.

Merangkum dari Buku Jalan-Jalan Surabaya, Enaknya ke Mana? Karangan Yusak Ansori dan Adi Kusrianto, Liputan6.com menuliskan berikut ini.

Pada Agustus 2010, Surabaya memiliki sebuah gedung baru berbentuk pagoda yang terdapat di area Kenjeran Park, gedung itu di namakan Sky dome atau Gedung Langit. Bangunan tersebut memiliki ketinggian 57 meter dengan diameter lingkaran 50 meter.

Bentuk bangunan ini merupakan duplikasi dari Temple of Heaven (Tian Tan) yang ada di Beijing, China. Gedung Sky dome di sini kosong seperti layaknya gedung pertemuan, karena tanpa dilengkapi patung-patung maupun aksesori tempat ibadah agama tertentu.

Arsitektur bangunannya unik, karena nuansanya ala-ala Tionghoa, sehingga ketika berada di area ini seperti seolah-olah kita sedang berwisata ke negeri Cina. Di sini, semua orang boleh masuk dengan bebasnya, berbeda dengan gedung aslinya yang di China.

Sky dome yang ada di China merupakan area cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah. Oleh karena itu, tidak sembarangan orang boleh memasukinya.

Dikutip dari suarasurabaya.net, pemilik kawasan wisata keluarga dan sport center, Kenjeran Park Surabaya, Soetiadji Yudho menyatakan, pihaknya sengaja melengkapi elemen objek wisatanya dengan menghadirkan wahana bernuansa Tiongkok berupa Pagoda.

Namun demikian, kehadiran gedung langit tidak diperuntukkan hanya untuk golongan tertentu. Itu merupakan wujud komitmennya untuk melestarikan budaya Tionghoa dan nusantara.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pantai Kenjeran, Ikon Wisata Bahari Surabaya

Selain memiliki taman-taman dan hutan kota yang bikin segar mata, Surabaya juga memiliki wisata bahari yang dapat jadi pilihan untuk dikunjungi ketika berada di Surabaya, Jawa Timur. Salah satunya adalah Pantai Kenjeran.

Pantai ini terbagi menjadi Pantai Kenjeran Lama dan Pantai Kenjeran Baru, Surabaya. Untuk Pantai Kenjeran Lama itu sendiri, kegiatan yang bisa dilakukan lebih mengarah kepada kegiatan wisata konvensional.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan alami dengan ombak yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu rekreasi yang biasa dilakukan oleh pengunjung adalah berlayar dengan menyewa perahu dan berenang. Perahu tersebut akan berkeliling selama kurang lebih satu jam perjalanan.

Pengunjung juga bisa berwisata kuliner di pantai Kenjeran Lama ini. Pengunjung juga dapat melihat pemandangan Jembatan Suramadu, jembatan ini terlihat lebih indah ketika malam hari.

Wisata Pantai Kenjeran Baru disebut juga sebagai Kenpark atau Pantai Ria Kenjeran. Pembangunan wisata baru di Surabaya ini dibangun karena kawasan wisata Kenjeran Lama semakin sepi pengunjung. Setelah dibangun Kenpark ini, kawasan wisata tersebut kembali ramai.

Berbeda dengan Pantai Kenjeran Lama, Pantai Kenjeran Baru memiliki konsep lebih modern. Daya tarik utama dari Pantai Kenjeran Baru adalah Klenteng Sanggar Agung, Pagoda Tian Ti, dan Waterpark.

Pemandangan yang menjadi titik sentral dari Pantai Kenjeran Baru, Surabaya adalah Jembatan Kenjeran. Objek wisata ini adalah jenis objek wisata air mancur menari atau dancing water.

Untuk memasuki kawasan Wisata Pantai Kenjeran Baru, pengunjung akan dikenakan tiket masuk Rp 15.000 per orang, dengan biaya parkir kendaraan mulai dari Rp 8.000 per kendaraan. Anda bisa berkunjung mulai dari pagi pukul 06.00 sampai jam 17.00 sore. Bagaimana Anda tertarik untuk kunjungi Pantai Kenjeran yang terletak sekitar 9 kilometer (km) dari pusat kota ini ?

(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)