Sukses

Surabaya Gagas Beasiswa Pendidikan, Pemutus Rantai Kemiskinan

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, salah satu memotong garis kemiskinan dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, salah satu memotong garis kemiskinan dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

"Sehingga mereka nantinya bisa langsung mendapatkan pekerjaan dan dapat meningkatkan status sosial ekonomi keluarganya," ujar Risma, seperti dilansir suarasurabaya.net, Jumat (2/8/2019) saat diskusi ITS bersama Pemkot Surabaya dan sejumlah dunia usaha.

Akan tetapi, lanjut Risma, masih banyak stigma yang beredar dalam masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentu membutuhkan biaya yang besar. 

Mengatasi hal tersebut, Risma mengaku sampai mendatangi anak-anak yang sebenarnya secara akademik bagus tetapi tidak melanjutkan pendidikannya.

Risma pun membujuk mereka agar mau untuk melanjutkan pendidikannya. Risma juga menuturkan, saat ini telah banyak sekali program dari Pemkot Surabaya yang telah berhasil memutus rantai kemiskinan.  Selain melalui program beasiswa pendidikan, terdapat juga pembinaan dalam hal start up atau kewirausahaan.

"Bahkan saat ini, beberapa dari mereka omzetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah," kata Risma.

Sebenarnya, lanjut Risma kualitas kerja dari anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu tersebut sangat luar biasa.

"Mereka rajin, loyal, dan dapat membantu keluarganya atau lingkungannya," papar perempuan yang pernah diniobatkan sebagai Wali Kota Terbaik Ketiga Sedunia ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Dukungan ITS

Sementara itu, Mochamad Ashari, Rektor ITS mengatakan, ITS mendukung penuh program beasiswa dari Pemkot Surabaya untuk siswa kurang mampu tersebut agar bisa berkuliah di ITS. 

"Sebenarnya banyak sekali program di ITS yang bisa diikuti oleh mereka, mulai dari program vokasi atau sarjana terapan, sarjana, pelatihan atau sertifikasi, dan lain sebagainya," terang Ashari yang juga guru besar Teknik Elektro ini mengingatkan.

Selain dari pihak Pemkot Surabaya dan jajaran pimpinan ITS, diskusi ini juga mendatangkan beberapa perwakilan dari perusahaan yang ada di Kota Surabaya dan sekitarnya. 

Harapannya, perusahaan-perusahaan tersebut bisa menerima para lulusan program beasiswa dari Pemkot Surabaya ini sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.