Liputan6.com, Jakarta - Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang biasa disingkat H.O.S Tjokroaminoto merupakan pemimpin abadi Sarekat Islam (SI). Tjokroaminoto merupakan penerus dari Hadji Samanhudi sebagai pemimpin Sarekat Dagang Islam (SDI) yang berubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Tjokroaminoto juga merupakan pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam melawan penjajah walaupun bukan dari perjuangan fisik. Lantas, apa saja yang telah dilakukan Tjokroaminto untuk Indonesia dan siapakah Tjokroaminoto itu sendiri? Liputan6.com merangkum hal tentang Tjokroaminoto dari berbagai sumber:
1. H.O.S Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, 16 Agustus 1882 silam. Ayahnya, R.M. Tjokroamiseno, adalah seorang wedana atau asisten bupati. Sedangkan sang kakek, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah menjadi Bupati Ponorogo.
Advertisement
Baca Juga
2. Atas saran Tjokroaminoto, Haji Samanhoedi mengubah nama Sarekat Dagang Islam (SDI) menjadi Sarekat Islam (SI). Tjokroaminoto sendiri adalah anggota SI Surabaya yang kemudian menjadi ketua cabang.
3. Dari sekian banyak artikel yang pernah ditulis Tjokroaminoto, ada dua judul yang menjadi buah bibir, yakni "Apakah Sosialisme Itu" dan "Sosialisme Berdasar Islam." Dua tulisan ini dimuat di surat kabar resmi SI, Oetoesan Hindia, yang terbit perdana pada 1 Januari 1913. Selanjutnya, pada November 1924, Tjokroaminoto menerbitkan buku dari hasil pemikirannya dengan judul Islam dan Sosialisme.
4. Berdasarkan buku Civics Education karangan Mustafa Kemal Pasha, Islam dan sosialisme bukanlah dua kutub yang berseberangan dan menjadi pertentangan bagi pemimpin SI tersebut. Justru sebaliknya, keduanya bisa saling melengkapi dan menghasilkan perpaduan yang sangat apik. Tjokroaminoto adalah salah satu tokoh muslim pertama di Indonesia yang menggagas perpaduan Islam dan sosialisme untuk pertama kalinya.
5. Tjokroaminoto juga merupakan mentor politik para tokoh berpengaruh bangsa ini. Murid-muridnya antara lain, Soerkarno, Muso, dan Maridjan Kartosoewiryo. Rumahnya yang bertempat di Jalan Paneleh Gang 7, Surabaya itu menjadi tempat belajar para tokoh tersebut.
6. Tjokroaminoto meninggal pada 17 Desember 1934. Presiden Sukarno menetapkan H.O.S. Tjokroaminoto sebagai pahlawan nasional pada 1961.
Tjokroaminoto sangat berperan besar dalam menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar lewat gagasan-gagasan dan pemikirannya. Itulah mengapa Indonesia memberikannya gelar kehormatan sebagai pahlawan nasional.
Â
(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)