Sukses

Tak Mau Terlambat, Surabaya Siapkan Kereta Bawah Tanah

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, menyiapkan moda transportasi massal berbasis rel berupa kereta bawah tanah atau subway.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, menyiapkan moda transportasi massal berbasis rel berupa kereta bawah tanah atau subway setelah transportasi trem yang direncanakan sebelumnya gagal terealisasi.

Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menuturkan, moda transportasi ini langsung dalam perencanaan begitu pembangunan trem ditolak oleh pemerintah pusat.

"Jika Jakarta bicara MRT terlambat, maka Surabaya tidak mau terlambat," kata dia di Surabaya, Senin (6/8/2019) dilansir Antara.

Menurut dia, subway atau monorel ini merupakan transportasi massal yang tidak satu level dengan jalan raya. Untuk itu, kata dia, jalur yang ada sekarang diubah rutenya menjadi feeder-feeder yang menjemput warga dari kampung menuju daerah yang dilewati subway atau monorel.

"Itu nantinya kita gratiskan, jadi sudah ada hitungannya," ujar dia.

Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya periode 2014-2019 ini mengatakan, nantinya warga Surabaya punya pilihan mau naik motor atau cukup berdiri di depan rumah karena sudah dapat transportasi gratis sampai tengah kota.

"Perencanaan sedang kita buat. Resolusinya nanti kita sampaikan," kata dia.

Ia menambahkan, pembangunan moda transportasi subway rencananya di koridor utara-selatan Surabaya. Sementara untuk arah timur-barat akan menggunakan monorel. Whisnu mengakui, pembangunan moda transportasi massal memang membutuhkan anggaran yang relatif besar.

Untuk itu, pihaknya berencana menggandeng pihak swasta dalam pengerjaannya. "Seperti Jakarta, kita gandeng swasta. Masih memungkinkan karena Surabaya kota besar seperti Jakarta," ujar dial

Saat ditanya kapan realisasi rencana pembangunan moda transportasi massal subway, Whisnu mengatakan, target tersebut bisa dilihat setelah ada peresmian subway.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat Bakal Selesai 2020

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dorong percepatan pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) pada 2020. Hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomiSurabaya ke depan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun menargetkan pembangunan Jalan Luar Lingkar Barat (JLLB) selesai pada 2020. Risma mengajak para pengembang di Surabaya Barat untuk kembali mengebut jala tersebut hingga selesai sampai perbatasan Surabaya-Gresik.

"Minimal nanti sampai perbatasan Surabaya-Gresik. Tentu saya sangat bersyukur," ujar Risma usai menggelar pertemuan dengan pengembang di ruang kerjanya, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Kamis, 1 Agustus 2019.

Risma menilai, pembangunan JLLB penting dilakukan karena sangat membantu pertumbuhan ekonomi Surabaya ke depan. Berdasarkan data yang diterima, pertumbuhan ekonomi Surabaya hampir 70 persen didukung oleh bidang jasa.

"Makanya, kalau ini ada gangguan jalannya, maka akan berpengaruh juga pada siklus perekonomian," ujar dia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko), Eri Cahyadi menuturkan, agenda rapat dengan pengembang ini untuk membahas semua tanah JLLB yang masih tersisa dan masih belum dibangun. Harapannya itu segera dibangun supaya JLLB ini segera rampung.

“Jadi, yang tanahnya milik pengembang dan sudah dimasukkan ke fasilitas umum (fasum), kami dorong untuk segera dibangun jalannya,’ tutur dia.

Eri menuturkan, JLLB yang akan dibangun sepanjang 16 kilometer (KM). Lahan sepanjang itu dimiliki oleh dua investor dan sudah bersedia untuk membangunnya.

"Insyaallah sudah dikoordinasikan dengan teman-teman Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk dibangun," kata dia.

Eri menuturkan, kalau tanah sudah menjadi fasilitas umum dan dihibahkan kepada Pemkot Surabaya, segera dibangun jalan oleh Pemkot Surabaya. Akan tetapi, apabila pihak pengembang ingin membangunkannya, Pemkot Surabaya mengapresiasi.

"Harapannya tahun ini bisa terus dikebut," ujar dia.

Â