Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 59 calon jamaah haji dari sejumlah daerah di Jawa Timur termasuk Surabaya, diduga menjadi korban penipuan pemberangkatan haji tahun 2019. Calon haji itu melapor ke SPKT Polda Jatim pada Senin malam 5 Agustus 2019.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, kepada polisi, pelapor bernama Ichwanul Hakim mengaku telah mendaftar haji sejak 2018 dan akan berangkat 2040. Lalu ada seorang bernama M Junaedi yang menawarkan jika bisa mempercepat jadwal keberangkatan menjadi 2019. Percepatan pemberangkatan itu karena ada kuota tambahan dari Kementerian Agama.
"Terlapor, M Junaedi menawarkan dan menjanjikan kepada pelapor bahwa terlapor dapat mempercepat jadwal keberangkatan haji di tahun 2019. Dengan syarat meminta tambahan biaya sebesar kurang lebih Rp 25 juta per orang," tutur Barung di Mapolda Jatim, Selasa (6/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Puluhan calon jamaah haji kemudian percaya dan transfer uang rata-rata sekitar Rp 10 juta. Sementara untuk kekurangannya akan dibayarkan pada waktu pemberangkatan haji.
"Sehingga pada tanggal 5 Agustus 2019 pelapor dan calon jamaah haji lainnya, 59 orang berkumpul di stadion Bangkodir, Bangil, Pasuruan untuk persiapan pemberangkatan menuju Asrama Haji Kota Surabaya," kata Barung.
Namun, sesampainya di Asrama Haji Surabaya, rombongan dihentikan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Hal ini karena rombongan tidak terdaftar sebagai calon haji yang berangkat pada 2019.
"Akibat kejadian tersebut, pelapor dan calon jemaah haji lainnya merasa dirugikan kurang lebih sebesar Rp 550 juta," ujar Barung.
Jumlah calon jamaah haji sebanyak 59 tersebut berasal dari 8 wilayah, yaitu :
1. Pasuruan 32 orang
2. Malang 2 orang
3. Kota Surabaya 5 orang
4. Sidoarjo 6 orang
5. Pamekasan 5 orang
6. Sumenep 2 orang
7. Hulu sungai selatan 5 orang
8. Sanggau 2 orang
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
7 Tahun Antre, Menpora Imam Nahrawi Pergi Haji Lewat Embarkasi Surabaya
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berangkat haji lewat jalur regular bergabung bersama rombongan asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur di kelompok terbang (kloter) 85 Embarkasi Surabaya. Keberangkatan haji tersebut usai Imam mendaftar tujuh lalu.
"Daftarnya sekitar tujuh tahun yang lalu. Alhamdullilah hari ini berangkat ke Tanah Suci,” ujar dia di wartawan di sela proses embarkasi di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa (6/8/2019) seperti dilansir Antara.
Imam Nahrawi berangkat ke Tanah Suci didampingi istrinya, Shobibah Rohmah. "Waktu daftar, selain bersama istri, juga dengan ibu saya. Ibu saya tergabung di kloter 70 Embarkasi Surabaya, sudah berangkat duluan ke Tanah Suci beberapa hari yang lalu," kata dia.
Imam Nahrawi bersama istri tiba di Asrama Haji Sukolilo pada Senin pagi sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah itu, keduanya langsung menjalani proses biometric di Hall Zaitun, sebelum kemudian bergabung dengan rombongan kloter 85 di Hall Mina untuk menjalani proses keimigrasian.
Kloter 85 Embarkasi Surabaya merupakan rombongan gabungan dari jamaah asal Sidoarjo, berjumlah 305 orang dan Pamekasan sebanyak 75 orang.
Berdasarkan jadwal, setelah hari ini menjalani proses embarkasi, kloter 85 akan terbang ke Tanah Suci melalui Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pada pukul 01.00 WIB, Selasa dini hari pada 6 Agustus 2019.
Advertisement
Selanjutnya
Imam Nahrawi mengatakan, di Tanah Suci nanti akan mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. “Doa keselamatan bangsa lebih utama. Seperti kita ketahui belakangan sering terjadi bencana di tanah air,” tutur dia.
Ia juga akan berdoa untuk kemajuan olahraga Indonesia. "Khususnya untuk Sea Games 2019 yang akan berlangsung di Manila pada akhir tahun nanti, mudah-mudahan kita menjadi juara umum dan cabang olahraga sepak bola mendapat medali emas," ujar dia.
Selain itu, ia juga akan mendoakan kesuksesan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akan berlangsung di Denpasar, Bali pada 20 Agustus. "Untuk Muktamar PKB saya berdoa agar Cak Imin kembali terpilih sebagai Ketua Umum PKB secara aklamasi,” ujar dia.