Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menceritakan alasan memberikan makan gratis kepada 35 ribu orang di Surabaya, Jawa Timur.
Wali Kota Perempuan Pertama di Surabaya ini membawa berbagai peralatan saat terjun langsung ke lapangan untuk membereskan sesuatu yang dilihatnya tidak baik. Selain itu, ternyata Risma juga membawa beras, minyak, buku dan bola bagi warga Surabaya yang membutuhkan.
Dibantu oleh ajudannya, ia pernah membawa beras untuk dibagikan kepada masyarakat Surabaya yang membutuhkan. Bahkan Risma berjalan kaki ke kampung-kampung untuk membagikan beras.
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, ia menilai, cakupan bantuan yang diberikan dan waktu akan terbatas bila langsung dibagikan kepada masyarakat. Ia pun memikirkan bagaimana caranya agar bantuan tersebut dapat dinikmati sebagian masyarakat yang membutuhkan lebih banyak lagi.
"Satu tempat itu bisa ketemu lima orang, nah kan waktunya habis, nanti pindah lagi ke tempat lain. Aku pikir bukan ini saja. Tapi mungkin ada dua orang lagi yang aku tidak sempat tahu. Dua orang lagi misalkan kelaparan, lima lagi sudah dikasih beras. Lahirnya permakanan dari situ," ujar Risma, saat ditemui di Gedung SCTV Tower, ditulis Rabu (7/8/2019).
Ia menuturkan, makanan gratis itu diberikan kepada 35 ribu orang di Surabaya termasuk lansia, orang miskin, yang memiliki penyakit HIV, TBC dan lainnya. Dana pemberian makan gratis itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya. Bila ada masyarakat Surabaya yang ingin membantu lewat Pemkot Surabaya juga bisa ikut menyumbang.
"Cuma itu dari APBD karena memang sudah alokasikan. Biayanya Rp 100 miliar untuk satu tahun," kata Risma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Fokus Risma Genjot SDM di Surabaya
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menegaskan, pihaknya fokus menggenjot sumber daya manusia (SDM) di periode kedua pemerintahannya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya banyak memberikan beasiswa kepada anak-anak yang putus sekolah.
Risma menuturkan, pihaknya tidak ingin masyarakat Surabaya hanya lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU). Meski demikian, ada sejumlah faktor yang pengaruhi individu untuk meningkatkan tingkat pendidikannya mulai dari faktor keuangan dan intelektual. Oleh karena itu, Risma menuturkan, pihaknya memberikan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu dan memiliki keunggulan lainnya.
"Banyak berikan beasiswa kepada anak-anak tidak mampu untuk lanjutkan sekolah. Vokasi, entah itu perguruan tinggi, beasiswa banyak sekali,” ujar Risma, saat ditemui di Gedung SCTV Tower, ditulis Selasa, 6 Agustus 2019.
Risma menambahkan, sekitar 1.000 anak yang diberikan beasiswa oleh Pemkot Surabaya. Pihaknya memberikan beasiswa tidak hanya kepada siswa pintar saja, tetapi ada keunggulan.
“Kemampuan intelektual enggak mesti, misalkan fisiknya kuat, nah kita masukkan sekolah penerbangan. Ada yang jadi pilot, pramugari,” tutur Risma.
Risma menuturkan, dana pemberian beasiswa ada yang berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan corporate social responsibility (CSR). "Dana ada dari APBD dan CSR perusahaan," ujar Risma.
Pihaknya fokus untuk memakai dana APBD itu untuk pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur. Tercatat APBD 2019 Surabaya mencapai Rp 9,50 triliun. Pendapatan APBD 2019 sebesar Rp 8,82 triliun.
Advertisement