Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Adha atau hari Raya Kurban merupakan hari raya umat muslim yang identik dengan momen penyembelihan hewan kurban, seperti sapi dan kambing. Namun, tak hanya prosesi sembelih hewan kurban saja, berbagai daerah membuat setiap perayaan Idul Adha dengan cara meriah.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa daerah di Jawa Timur ini memiliki cara meriah dengan tradisi unik yang diadakan pada hari raya pemotongan hewan tesebut. Salah satunya Tradisi Manten Sapi di Pasuruan.
Berikut beberapa tradisi unik menjelang Idul Adha di Jawa Timur yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (9/8/2019).Â
1. Jemur Kasur, Banyuwangi
Jika di perkotaan memiliki tradisi memasak ketupat untuk menyambut dan merayakan Idul Adha, Banyuwangi mempunyai tradisi unik yang tidak berkaitan dengan lebaran hewan kurban yakni menjemur kasur. Tradisi unik ini biasa dilakukan oleh masyarakat suku Osing. Suku yang tinggal di Desa kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kasur yang dijemur bukanlah kasur biasa, yakni kasur gembil berwarna hitam dan merah. Kasur ini dijemur di depan rumah hingga sore hari serta kasur tersebut dipukul-pukul menggunakan rotan atau sapu lidi agar debu yang menempel hilang.
Selain itu tradisi ini dipercaya dapat menjauhkan mereka dari berbagai penyakit dan menjaga keharmonisan rumah tangga
Advertisement
2. Mantenan Sapi, Pasuruan
Tradisi unik mantenan sapi dilakukan oleh masyarakat Desa Wates Tani, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Sapi dan kambing yang akan dikurbankan tersebut dihias dengan berbagai aksesoris yang meriah layaknya seorang pengantin.
Seperti kalung bunga tujuh rupa, balutan kain kafan, sorban, dan sajadah. Tradisi unik ini dilakukan bertujuan untuk menghormati hewan yang akan disembelihn.
3. Toron, Madura
Madura mempunyai tradisi unik dan berbeda dengan lainnya yaitu tradisi Toron. Toron adalah tradisi mudik yang dilakukan oleh warga Madura saat Idul Adha.
Jika sebagian besar masyarakat Indonesia berbondong-bondong mudik di Idul Fitri, maka penduduk di Madura justru mudik di Idul Adha. Tak heran kalau kawasan Suramadu ini selalu padat saat Idul Adha. Bagi warga Madura, toron a dapat memperkuat solidaritas untuk saling menjaga silatuhrami antar kerabat dan tetangga.
Selain itu Toron dipercaya akan mengembalikan jatidiri dan kodrat sebagai warga Madura. Sebab Toron sendiri merupakan bagian peristiwa budaya yang tidak lepas dari tingkah laku masyarakat (Madura) yang menjalankannya.
Advertisement