Surabaya - Polisi menyelidiki ambruknya bangunan pengendapan lumpur milik PT Sinar Suri, Jalan Sukomanunggal Nomor 168, Surabaya pada Sabtu siang (10/8/2019).
Polisi menduga ada kelalaian pembangunan tempat penampungan lumpur di Jalan Sukomanunggal Surabaya itu sehingga bangunan dapat ambrol. Kejadian itu menimbulkan korban.
"Sepertinya (penyebabnya) dari ketebalan, ketinggian atau penggunaan (tempat penampungan lumpur), kami masih komunikasi dengan Tim Labfor dan Reskrim Polrestabes Surabaya, apakah dari kelalaian bangunan penampungan itu atau seperti apa,” ujar Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Mulyono, dilansir suarasurabaya.net, Sabtu (10/8/2019).
Advertisement
Akibat ambruknya bangunan, ribuan kubik lumpur menghantam dinding bagian belakang pabrik sepatu yang berasa di Jalan Tanjungsari Surabaya dan menghanyutkan satu karyawan pabrik sepatu itu. Mulyono menuturkan, bangunan pengendapan lumpur itu berdimensi 120x20x3 meter. Jarak tembok belakang pabrik sepatu dan tembok penampungan lumpur hanya tiga meter.
Baca Juga
Ketika tembok penampungan lumpur setebal 90 sentimeter itu, ambruk, ada tiga orang karyawan pabrik sepatu di Tanjungsari yang sedang cuci tangan di bagian belakang pabrik. Ketiga karyawan itu terjatuh ke dalam aliran lumpur.
Dua orang berhasil lolos. Akan tetapi, korban bernama Imam Syafi’I tidak sempat menyelamatkan diri tetapi tenggelam.
Lumpur meluber ke dalam pabrik sepatu dan lahan kosong di sekitarnya dengan ketebalan sekitar 80-150 sentimeter. "Meluber ke tanah kosong higga sejauh 20 meteran," ujar Mulyono kepada Radio Suara Surabaya.
Hingga Sabtu sore, Tim Rescue Command Center Surabaya sedang berusaha menyedot lumpur untuk mengeluarkan korban.