Liputan6.com, Surabaya - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memaparkan sejumlah tantangan kepada mahasiswa baru Universitas Airlangga Surabaya saat menghadiri kuliah umum pada Sabtu (10/8/2019).
Kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya itu bertema “Menjadi Pemenang pada Era Revolusi Industri” untuk memotivasi mahasiswa menjadi pemimpin yang siap menyambut Indonesia Emas 2045.
"Jika hari ini kalian sudah berumur 18 tahun, maka pada saat 2045 Indonesia Emas akan ada di tangan kalian semua,” ujar Moeldoko, seperti dilansir Antara, Sabtu pekan ini.
Advertisement
Baca Juga
Moeldoko menuturkan, dalam risiko utama pasar keuangan pada 2045 akan banyak hal baru terjadi. Seperti transaksi beli properti yang diganti sewa, mobil listrik akan mematikan BBM, negara penghasil minyak akan krisis, robot menggantikan fungsi manusia, dan hilangnya bank fisik.
Moeldoko menuturkan,tantangan lain yang kini juga sedang dihadapi bersama yaitu tantangan ideologi yang ditandai dengan masuknya paham intoleran dan radikal.
Ia menuturkan, perkembangan kondisi geopolitik dunia yang berubah akan berdampak besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Untuk itu, pemerintah terus berbenah menyambut dan menghadapi hal itu dengan fokus dan meletakkan fondasi pembangunan infrastruktur, percepatan pembangunan infrastruktur dan pemerataan akses layanan dasar,” kata dia.
"Dan ke depan pemerintah akan mempercepat pembangunan SDM," kata dia.
Selain itu, ia juga berpesan kepada mahasiswa baru kalau negara-negara di dunia sedang berkompetisi dengan luar biasa. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, mahasiswa baru Universitas Airlangga Surabaya diminta mampu memainkan peran penting dalam persaingan global. "Selama kuliah harus sungguh-sungguh dan kembangkan wawasan serta jiwa yang inovatif dan kompetitif," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Universitas Airlangga Larang Peloncoan kepada Mahasiswa Baru
Sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih akan mengukuhkan lebih dari 6.000 Mahasiswa Baru (Maba) di Airlangga Convention Center Kampus C pada Kamis 1 Agustus 2019.
Pengukuhan mahasiswa itu menandai resminya mahasiswa baru menjadi bagian dari mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya tahun ajaran 2019/2020. Dari lebih dari 6.000 mahasiswa baru itu, mereka berasal dari jenjang D3 dan S1. Dari jumlah itu, 128 mahasiswa berasal dari program kelas internasional, dan 16 mahasiswa berasal dari Malaysia.
Nasih mengimbau, kepada seluruh mahasiswa baru untuk mengikuti pengukuhan dan serangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru atau yang biasa dikenal PKKMB.
"Selamat kepada adik-adik yang bergabung menjadi mahasiswa baru Unair. Ikuti seluruh rangkaian PKKMB untuk mengetahui kehidupan kampus," tutur dia, Rabu, 31 Juli 2019.
Pada kegiatan PKKMB tahun ini, Unair mengusung tema “Kebangsaan dan Cinta Lingkungan”. Serangkaian kegiatan PKKMB akan dilaksanakan mulai 1-9 Agustus 2019.
Direktur Kemahasiswaan Unair, Hadi Shubhan menyatakan, pada prinsipnya PKKMB menjadi wadah bagi maghasiswa baru untuk mengenal Unair lebih dalam. Para mahasiswa baru akan mendapatkan wawasan seputar sistem belajar di Unair, kehidupan kampus secara umum, dan sarana prasaran yang ada di Unair.
"Yang tidak kalah penting ialah pembelajaran mengenai etika di kampus serta peraturan - peraturan yang berlaku di kampus," ucap Hadi.
Mengenai jalannya acara pengenalan kampus, lanjutnya, Universitas Airlangga Surabaya melarang secara tegas setiap bentuk kekerasan, pelanggaran etika maupun aturan negara. Kegiatan PKKMB dikemas dalam bentuk pengenalan kampus, kebangsaan, dan kemasyarakatan.
"Jadi saat pelaksanaan PKKMB, tidak akan ada kegiatan jemur-menjemur, hukuman push-up dan sebagainya. Sekali lagi, kita melarang tegas tindak kekerasan dan perpeloncoan," tegasnya.
Advertisement
Selanjutnya
Serangkaian kegiatan PKKMB Unair dibagi menjadi dua bagian. Pertama, kegiatan di tingkat universitas selama empat hari. Kedua, kegiatan di tingkat fakultas yang akan berlangsung selama tiga hari. Pengukuhan mahasiswa baru yang akan berlangsung di ACC akan dihadiri oleh Gubernur Jatim yang juga alumnus Unair Khofifah Indar Parawansa.
Berkaitan dengan pengenalan Unair terhadap peduli lingkungan, ada hal baru yang disuguhkan oleh UNAIR yaitu kegiatan penghijauan atau reboisasi. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus menjaga tanaman hingga dia lulus dari Unair.
"Bukan hanya menanam, setelah ditanam, selama masa kuliah pohon itu juga harus dipantau dan dirawat," ujar dia.
Selain menanam pohon, mahasiswa baru juga akan diajarkan cara menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Salah satunya ialah dengan mengurangi penggunaan tempat makanan atau minuman plastik sekali pakai. Dengan adanya penghaijauan, Hadi berharap, dapat memberikan kesadaran kepada mahasiswa baru menganai green campus.