Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menerima sebanyak 7.061 calon mahasiswa baru tahun akademik 2019-2020 dari semua jalur yang ada.
Rektor ITS Surabaya Mochamad Ashari mengukuhkan para calon mahasiswa baru itu pada Selasa, 13 Agustus 2019 di Graha Sepuluh Nopember ITS.
Dalam sambutannya, Ashari menuturkan, semua mahasiswa baru ITS yang telah dikukuhkan tersebut merupakan generasi emas ketika 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia nanti. "Negara Indonesia sangat menunggu kontribusi kalian semua," ujar Guru Besar Teknik Elektro tersebut, dikutip dari laman ITS, Rabu (14/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ia juga berharap kepada semua mahasiswa baru ITS agar dapat memiliki prestasi yang gemilang."“Sebenarnya apa yang diperjuangkan bukan untuk pribadi, akan tetapi kontribusi anda untuk negara, jadi marilah bahu membahu membangun ITS untuk prestasi lebih baik,” kata dia.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Adi Soeprijanto menuturkan, dari sejumlah 7.061 mahasiswa baru yang dinyatakan diterima ITS terbagi menjadi 5.281 mahasiswa sarjana (SI), 831 mahasiswa sarjana terapan (D4), dan 949 mahasiswa pascasarjana (S2 dan S3).
Dari 7.061 calon mahasiswa yang dinyatakan diterima ITS Surabaya, sebanyak 5.518 orang telah daftar ulang. Rincian calon mahasiswa itu, sebanyak 1.520 mahasiswa dari jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), 1.122 mahasiswa jalur Program Kemitraan dan Mandiri (PKM), 242 mahasiswa jalur internasional undergraduate program (IUP) atau kelas internasional, 619 mahasiswa jalur sarjana terapan, 1.212 mahasiswa jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), dan 403 mahasiswa pascasarjana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Program Afirmasi Dikti
Pada program sarjana juga terdapat 31 mahasiswa baru dari program Afirmasi Dikti (Adik) dan delapan mahasiswa baru dari Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Program Adik sendiri merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari Provinsi Papua dan Papua Barat serta daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Seperti diketahui, PBSB adalah sebuah program afirmatif perluasan akses santri untuk melanjutkan studi sarjana dan profesi. Yakni melalui suatu program yang terintegrasi mulai dari proses kerjasama, pengelolaan, sistem seleksi khusus bagi santri, serta pemberian bantuan pembiayaan yang diperlukan bagi santri yang memenuhi syarat, sampai dengan pembinaan masa studi dan pembinaan pengabdian setelah lulus.
Selanjutnya, dosen Departemen Teknik Elektro tersebut juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 ini, ITS juga telah menerima mahasiswa asing sebanyak 46 orang yang berasal dari berbagai negara di dunia. "Mereka semua berasal dari 19 negara berbeda yang ada di dunia ini," kata dia.
Advertisement