Sukses

PLN Jawa Timur Kembali Luncurkan Rumah Kreatif BUMN

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur kembali meresmikan rumah kreatif BUMN (RKB) di wilayah Blitar, untuk mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan

Liputan6.com, Jakarta - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) meresmikan Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Blitar bertepatan dengan momentum hari nasional UMKM pada 15 Agustus 2019.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Blitar yang diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan, Tuti Komaryati, Wakil Walikota Blitar, Wikandrio, Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Tayip Wiyono, dan BUMN setempat. Selain itu, ada Senior Manager General Affair PLN UID Jatim A.Rasyid Naja.

"Kami berharap adanya RKB Blitar ini dapat membentuk para pelaku UMKM yang berkualitas dengan dibekali oleh materi pelatihan yang berjenjang dan terstruktur sesuai kebutuhan kapasitas usaha masing-masing, serta mampu menjadi sentra edukasi sekaligus digitalisasi usaha para pelaku UMKM," tutur Rasyid, ditulis Jumat (16/8/2019).

Dalam pengelolaannya, PLN UID Jawa Timur, bekerjasama dengan Perkumpulan Tenaga Kerja Indonesia Purna (Pertakina). Diisi dengan serangkaian kegiatan yang menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM mulai dari program pembinaan, pendampingan usaha mingguan, pelatihan rutin bulanan, serta pengelolaan ruang pamer produk UMKM.

Terletak di pusat kota dan mudah dijangkau, RKB Blitar memiliki beberapa keunggulan seperti pesatnya berbagai komunitas UMKM di wilayah Blitar Raya yang mendukung keberadaan RKB ini, Blitar merupakan salah satu kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar di Indonesia yang sedang mendapat  perhatian khusus dari pemerintah.

"Terima kasih kami ucapkan kepada PLN melalui PLN Peduli dengan adanya Rumah kreatif ini dengan paket komplitnya, edukasi, pelatihan sekaligus pemasaran digital nya untuk mengembangkan UMKM di Kota Blitar yang mencapai 10.000. Semoga kedepannya mampu memperluas jejaring dan kemitraan UMKM kami ini," kata Wikandrio.

Tidak hanya di Blitar, saat ini, PLN UID Jawa Timur sudah memiliki 1 RKB lainnya yakni di wilayah Sumenep, dan rencana kedepan akan diresmikan RKB di wilayah Pacitan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

PLN Jatim Ajak Milenial Gunakan Energi Bersih

Sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur meluncurkan produk green smart power. Produk ini diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat dan membantu pemerintah dengan energi bersih.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Bob Saril menuturkan, green smart power merupakan suatau paket pelayanan yang digabung menjadi satu. Paket itu terdiri dari solar panel, internet dan ditawarkan dengan tarif premium dan tanpa padam.

Ia menuturkan, produk ini mendorong masyarakat menjalankan gaya hidup dengan energi bersih. Apalagi pemakaian energi ramah lingkungan sedang digencarkan di dunia. PLN menyasar kamu menengah, muda milenial yang ingin rumahnya ramah lingkungan. Pemakaian energi ramah lingkungan tersebut sudah menjadi gaya hidupnya.

"Berarti dia sudah menggunakan motor listrik, tidak lagi menggunakan pembuangan emisi karbon, menggunakan kompor induksi dan sudah tidak menggunakan kompor elpiji," ujar dia di Surabaya, ditulis Minggu, 28 Juli 2019.

Dia menuturkan, yang paling penting itu adalah PLN UID Jatim mengeluarkan produk ini adalah menawarkan kepada masyarakat kemudahan. 

"Selama ini kaum milenial yang kerjanya di startup, mereka tidak mau memikirkan bagaimana cara memelihara solar panel, belinya di mana, mereka tidak mau memikir," tutur dia.

 

3 dari 3 halaman

Bantu Pemerintah

Ia mengatakan, pelanggan bisa langsung datang ke PLN untuk lebih mengetahui produk green smart power ini. PLN pun akan menjelaskan bagaimana perhitungan, cicilannya. Hal itu tidak membuat pelanggan menjadi pusing. 

"Jadi langsung datang saja ke PLN, maunya bagaimana, nanti kita hitungkan dan bayarnya bisa dicicil dan sebagainya, dan tinggal digunakan, one stop solution.Jadi tidak perlu mikir banyak - banyak," ujarnya. 

Dia menegaskan, produk green smart power ini juga untuk membantu pemerintah. Dengan menerapkan gaya hidup seperti ini maka secara tidak langsung bisa membantu menambah devisa negara. Hal ini mengingat dalam neraca perdagangan Indonesia, pengeluaran yang paling banyak itu adalah impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji. 

"Kalau kita ubah, seandainya tidak menggunakan BBM, misalnya tidak impor pertamax dan diganti motor listrik saja, karena listrik dihasilkan di Indonesia maka kita tidak perlu impor lagi," ucapnya.