Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menyatakan, pengembangan kapal wisata akan diarahkan dengan model glass bottom. Model ini dapat menyajikan pemandangan alam bawah laut pada wisatawan melalui kaca yang dipasang di bawah kapal.
Pengembangan kapal wisata ini seiring Kementerian Perhubungan menggandeng ITS Surabaya bekerja sama mengembangkan kapal wisata.
"Untuk pulau Bunaken terdapat tiga trip dalam sehari, sedangkan Pulau Labuan Bajo ada tiga trip, sekali trip memakan waktu dua jam," ujar dia seperti dilansir Antara, ditulis Jumat (16/8/2019).
Advertisement
Kapal itu dibuat dengan material baja yang memiliki inovasi terutama pada sumber tenaga. Kapal wisata itu menggunakan penggerak listrik terintegrasi penuh dari genset, solar cell, baterai, dan tenaga listrik dari PLN.
"Semuanya akan disimpan di baterai untuk menggerakkan electric propulsion yang tidak akan menimbulkan kebisingan," kata dia.
Baca Juga
Selain itu, kapal yang dikembangkan ITS ini akan dibentuk dengan desain monohull dan akan dapat mengangkut 125 penumpang.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya menuturkan, kerja sama itu didorong amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kemenhub untuk membangun pariwisata di Indonesia.
"Amanahnya adalah membuat empat Bali baru, dua itu di antaranya ada wisata lautnya, yakni di Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kapal Wisata Bakal Ditempatkan di Lokasi Tujuan Wisata
Budi menuturkan, kerja sama pengembangan kapal wisata dengan ITS ini juga merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap hasil karya anak bangsa dalam negeri.
"ITS merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terkenal dengan teknologi di sektor kemaritiman, sehingga sangat tepat bila menunjuk ITS untuk kerja sama ini," ujar dia.
Rektor ITS, Mochammad Ashari menuturkan, ITS sebelumnya telah banyak dilibatkan oleh Kemenhub, terutama dalam bidang transportasi laut. Contohnya, dulu ada kerja sama pembuatan kapal berbahan baku bambu karena keterbatasan bahan baku kayu di Indonesia.
"Namun, kali ini Menhub meminta pembuatan kapal wisata sebanyak dua buah dari ITS," ujar dia.
Ashari menuturkan, kapal wisata itu akan ditempatkan oleh Kemenhub di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
Advertisement