Sukses

Polisi Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Sidoarjo

Polresta Sidoarjo, Jawa Timur mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi informasi tidak benar atau hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Polresta Sidoarjo, Jawa Timur mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi informasi tidak benar atau hoaks. Selain itu, Polresta Sidoarjo juga menjamin keamanan mahasiswa Papua di Sidoarjo. Hal ini untuk menciptakan iklim yang damai di kabupaten setempat.

Kasat Binmas Polresta Sidoarjo Kompol Sarwo Waskito di Sidoarjo, sampai saat ini situasi di Kabupaten Sidoarjo aman dan kondusif. "Kami berharap kepada saudara-saudara kami dari Papua yang tinggal di kontrakan sini atau lainnya, jangan mudah terprovokasi berita-berita hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Kita semua cinta Papua. Kita semua satu Indonesia," pesannya kepada mahasiswa asal Papua di Sidoarjo, seperti melansir Antara, ditulis Jumat (23/8/2019).

Kompol Sarwo juga berpesan, apabila ada pihak-pihak yang berupaya menghasut atau mengganggu ketenangan masyarakat Papua di Bumi Delta, untuk segera melaporkan kepada kepolisian terdekat atau instansi pemerintahan terdekat. "Intinya kami beri jaminan keamanan saudara-saudara semua," tutur dia.

Ia menuturkan, di wilayah Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Dusun Manyar, terdapat satu tempat kontrakan yang berisi 30 mahasiswa asal Papua. "Mereka sedang menuntut ilmu di Surabaya dan juga Sidoarjo," ujar dia.

Perwakilan Mahasiswa asal Papua, Emanuel Saiba mengatakan, berterima kasih atas jaminan keamanan dari Polresta Sidoarjo. Ia mengatakan, jika dirinya bersama kawan-kawan mahasiswa asal Papua begitu cinta dengan NKRI.

"Sangat disayangkan jika kita mudah percaya provokasi yang dapat mengganggu persatuan Negara kita tercinta. Mari jaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia. Mari jaga kedamaian Papua dan juga Indonesia," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Jatim Jadi Tuan Rumah Pertemuan Bahas Solusi Papua

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri memastikan Jawa Timur menjadi tuan rumah pertemuan dan silaturahim membahas penyelesaian tentang persoalan di Papua serta Papua Barat. Pertemuan itu ditargetkan berlangsung akhir bulan ini.

"Kami usahakan akhir Agustus 2019. Cuma, jadwalnya kami serahkan sepenuhnya ke Gubernur," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa 20 Agustus 2019, dilansir Antara.

Selain Gubernur Jatim sebagai tuan rumah, akan hadir pada pertemuan itu adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menkopolhukam Wiranto, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Menurut dia, pertemuan tersebut menjadi langkah untuk memberikan jaminan bagi warga Papua yang menempuh pendidikan di Jawa Timur dan sebaliknya, warga Jatim yang ada di Papua dan Papua Barat.

Sementara itu, Gubernur Khofifah mengaku siap menjadi tuan rumah untuk menyelesaikan persoalan di Papua, sekaligus menggagas adanya sister province antara Jatim dan Papua serta Papua Barat.

"Biasanya sister city itu dengan luar negeri, tapi sekarang provinsi dengan provinsi. Jadi, akan ada provinsi kembar antara Papua Barat dan Jatim, lalu Papua dan Jatim. Jadi, bisa saja kerja sama di dunia pendidikan hingga life skill vocasional training," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan segera mengatur waktunya dan berkoordinasi intensif dengan Mendagri.

"Saya berharap tidak terlalu lama dan formatnya nanti ada kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan hingga sumber daya manusia," kata mantan menteri sosial tersebut.

Â