Liputan6.com, Jakarta - Tragedi terbakarnya KM Santika Nusantara, menyisakan kisah pilu bagi para penumpang. Salah satunya kesaksian seorang korban yang sangat sulit berjuang menyelamatkan diri di tengah laut. Sempat terombang ambing di atas sekoci selama tujuh jam dalam kondisi gelap gulita.
Korban akhirnya berhasil ditolong kapal. Hal itu dialami Suyatno, salah satu korban selamat KM Santika Nusantara jurusan Surabaya-Balikpapan itu. Betapa tidak, dirinya bersama para penumpang lain, sempat terombang ambing di atas sekoci selama hampir tujuh jam. Apalagi kondisi itu dialami Suyatno dalam kondisi gelap gulita di tengah laut Masalembo
Beruntung kebakaran KM Santika Nusantara langsung diketahui para penumpang. Meski sangat panik, mereka bisa menyelamatkan diri menggunakan sekoci maupun perahu karet milik KM Santika.
Advertisement
Baca Juga
Saat di atas perahu karet dan sekoci, para penumpang hanya bisa pasrah. Hingga akhirnya, sekitar pukul 2.30 dini hari, Jumat 23 Agustus, ada perahu nelayan yang mendekat dan memberikan pertolongan. Mereka akhirnya dibawa ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep.
“Saya lari ke atas kita melihat sekoci dan pelampung karet, dibantu naik ke perahu karet itu, terus berapa jam, jam 2.30 ketemu kita naik perahu karet dan ketemu perahu nelayan 2.30 malam,” ujar Suyanto, seperti ditayangkan dalam program Liputan6, ditulis Rabu (28/8/2019).
Sebelumnya, KM Santika Nusantara, terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep. Saat itu, kapal sedang melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Balikpapan. Hingga Minggu pagi, berdasarkan data TIM SAR, jumlah korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 303 orang, dengan tiga di antaranya meninggal dunia.