Sukses

Lintasi Tol Trans Jawa, Jangan Lupa Cicipi Kuliner di Mojokerto dan Surabaya

Saat melewati Jalan Tol Trans Jawa, coba sambangi daerah yang dilewati seperti Mojokerto dan Surabaya. Selain itu, tak salah bila cicipi makanan khas daerah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi yang gemar keliling kota Jawa dengan jalur darat, pasti kalian pernah menggunakan Jalan Tol Trans Jawa. Jalan tol ini menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia, yakni Jakarta dan Surabaya.

Jalan tol yang memiliki panjang kurang lebih 1.000 kilometer ini melewati daerah-daerah mulai dari Cilegon, Serang, Karawang, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Semarang dan Salatiga. Selain itu, ada Solo, Ngawi, Kertosono, Morjokerto, Surabaya, Pasuruan, Malang, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.

Saat melewati daerah tersebut ada sejumlah makanan khas yang merupakan kekayaan kuliner di setiap daerahnya.  Merangkum dari Peta Kuliner Trans Jawa, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, berikut ini adalah kuliner yang bisa dicicipi jika mampir ke Mojokerto dan Surabaya, Jawa Timur:

Mojokerto

Mojokerto adalah sebuah kota di Jawa Timur yang terletak 50 km barat daya dari Surabaya. Kota ini merupakan penyangga utama Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Mojokerto mengalami perkembangan yang sangat pesat, terlihat dari penerimaan asli daerah setiap tahunnya yang mengalami peningkatan. Ini adalah makanan lokal yang bisa dinikmati di Mojokerto.

- Warung Cak Muk

Warung makan yang berlokasi di Jalan Taman Siswa Nomor 49, Mergelo, Purwotengah, Magersari, Kota Mojokerto ini menyediakan macam-macam menu yang bisa dicicipi.

Di Warung Cak Muk, Anda bisa menikmati tempe penyet, bebek goreng, ayam goreng, mujair, gurami, bandeng presto, lalapan lele, dan tahu gejrot. Hidangan favorit di warung ini adalah tahu gejrot, yang terdiri dari tahu telor, sambal kacang, dan lontong yang disiram dengan kuah pedas.

Warung ini buka setiap hari, mulai pukul 09:00 – 22:00 WIB.

- Nasi Pecel Mbak Toety

Nasi pecel sudah lumrah menjadi makanan khas Jawa Timur. Seperti pada umumnya, nasi pecel terdiri dari sayur toge, kangkung, kacang panjang, sambel dan rempeyek yang gurih. Untuk kalian yang sedang jalan-jalan sore menjelang malam, Nasi Pecel Mbak Toety pas banget untuk mengisi perut, karna warung ini buka mulai pukul 17:00 – 00:00.

Pengunjung juga bisa menambah nasi pecel dengan lauk lainnya sesuai selera. Lauk yang disediakan di sana antara lain ayam goreng, telur, sate daging, rolade daging dan masih banyak lagi. Bila ingin singgah, warung makan ini berlokasi di Jalan Bhayangkara nomor 12, Mergelo, Miji, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

- Soto Daging H. Sukron Mahmud

Satu lagi tempat makan lezat di Mojokerto cocok bagi penikmat soto. Wisata kuliner itu adalah Soto Daging H. Sukron Mahmud. Sebelumnya, soto ini dijual menggunakan gerobak dorong keliling. Namun, banyak yang tertarik akhirnya, disewalah gerai di Jalan Mojopahit yang buka setiap hari dari pukul 07:00 – 21:00. 

Menu Soto Daging H Sukron adalah Soto Daging Madura dengan bisa pilih daging atau jeroan. Potongan dagingnya yang besar, empuk bercampur kuah gurih dan bening sangat nikmat untuk disantap kala melintasi Tol Trans Jawa. Tak kalah menariknya yaitu kuliner di Surabaya, yuk simak ulasannya di bawah ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kuliner Khas Surabaya

Surabaya atau Kota Pahlawan adalah kota metropolitan terbesar di Indonesia yang juga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Proses imigrasi menjadikan Surabaya sebagai kota multi etnis yang kaya akan budaya. Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Jakarta. Kalau singgah ke Surabaya, jangan lupa merasakan cita rasa hidangan daerah Surabaya ini.

- Rawon Kalkulator

Siapa yang tak kenal rawon? Sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu khas menggunakan kluwek berhasil memikat lidah banyak orang. Surabaya punya Rawon Kalkulator yang bisa dicoba. 

Berlokasi di Taman Bungkul, Surabaya dan buka mulai pukul 10.00-03.00. Nama Rawon Kalkulator terinspirasi dari kemampuan para petugas kasir yang dapat menghitung harga makanan pembeli dengan sangat cepat di luar kepala tanpa menggunakan kalkulator.

Di setiap meja pengunjung disediakan makanan pendampingnya seperti perkedel, tempe goreng, telur asin, dan paru goreng gurih yang tidak boleh perut lewatkan.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)