Liputan6.com, Jakarta Bicara tentang budaya Indonesia memang tak ada habisnya. Setiap daerah di Tanah Air ini, selalu ada tradisi budaya yang unik dan khas. Salah satu budaya yang mudah dikenali adalah tari tradisional. Seperti Provinsi Jawa Timur mempunyai banyak seni tari.
Salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki tari tradisional yang terkenal adalah Banyuwangi. Di Banyuwangi terdapat salah satu tarian tradisonal yang khas dan sudah ada sejak ratusan tahun, yaitu Tari Seblang.
Advertisement
Baca Juga
Tarian ini ditampilkan setahun sekali sebagai bagian dari upacara adat atau ritual Bersih Desa Suku Osing Banyuwangi. Hingga saat ini ada dua desa yang seringkali menggelar tari seblang, yaitu Desa Olehsari dan Desa Bakungan.
Tari Seblang diadakan bertujuan untuk bersih desa agar desa terhindar dari marabahaya. Tarian tradisional ini ditarikan oleh penari wanita yang berusia tua, karena dianggap suci.
Berikut fakta-fakta menarik Tari Sableng khas Banyuwangi yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (2/8/2019).
1. Tari Seblang dibawakan dari keturunan penari seblang sebelumnya
Tari Seblang harus dibawakan oleh para penari keturunan dari penari sebelumnya dan dipilih langsung oleh dukun atau tetua adat setempat. Namun, untuk kriteria penari pun berbeda-beda antara Desa Olehsari dan Desa Bakungan.
Ketentuan di Desa Olehsari, penari harus dalam usia sebelum akil balik, sedangkan di Bakungan, penari haruslah wanita berusia 50 tahun ke atas, atau yang telah menopause. Wanita yang sebelum akil balik dan sudah menopause dianggap suci.
Advertisement
2. Ritual Seblang dilaksanakan selama 7 hari
Pelaksanaan ritual seblang dilakukan selama tujuh hari dan pada hari terakhir terdapat prosesi seblang idher bumi keliling kampung.
Penari seblang akan diberi ritual berupa kekuatan magis yang membuatnya mampu menari setiap hari selama enam jam dan tujuh hari berturut-turut tanpa lelah.
3. Gerakan penari seblang dari roh halus
Penari seblang tidak melakukan latihan atau gladi bersih terdahulu. Penari seblang disebut akan kerasukan dan matanya terpejam. Setelah itu akan menari dengan sendirinya dengan diiringi dua belas lagu khas Osing.
Advertisement
4. Harus ikut menari bila terkena selendang
Di pertengahan ritual, biasanya penari akan melemparkan selendangnya secara acak. Penonton yang mendapat lemparan selendang harus ikut menari bersama dengan penari seblang selama beberapa waktu.
Jika penonton yang terkena selendang tidak ikut menari ia akan dikejar-kejar oleh penari seblang sampai mau ikut menari.
5. Kembang penolak bala
Dalam ritual seblang terdapat prosesi gendhing Kembang Dermo atau seblang menjual bunga. Di prosesi tersebut hampir semua masyarakat desa dan para penonton berebut untuk mendapatkan bunga itu dengan tebusan atau mahar.
Kembang Dermo dipercaya oleh masyarakat desa di daerah Banyuwangi sebagai tolak bala, mengusir pengaruh-pengaruh jahat, bala penyakit, keselamatan maupun keberuntungan. Setelah mendapatkan bunga tersebut disimpan untuk anak-anak atau diletakkan di suatu tempat tertentu di rumah maupun sawah.
Advertisement