Sukses

Dishub Surabaya Evaluasi Rekayasa Lalu Lintas Penutupan Jalan Yos Sudarso

Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya akan terus mengevaluasi titik-titik kepadatan yang terjadi saat rekayasa lalu lintas setelah Jalan Yos Sudarso ditutup.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya akan terus mengevaluasi titik-titik kepadatan yang terjadi dalam rekayasa lalu lintas. Hal ini terkait penutupan Jalan Yos Sudarso yang ditutup selama enam bulan karena ada pembangunan alun-alun Surabaya.

"Tentu akan terus kita evaluasi, titik-titik kepadatan di Simpang Dukuh maupun di Pemuda Boulevard,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad yang dikutip dari instagram @dishubsurabaya, Selasa (3/9/2019).

Jalan Yos Sudarso Surabaya, Jawa Timur sudah ditutup sejak 31 Agustus 2019, pukul 24:00. Setelah dua hari berlangsung, jalur alternatif terpantau masih relatif lancar.

"Jadi sampai hari kedua ini relatif masih lancar, karna keliatannya volume juga belum terlalu tinggi," tutur dia.

Irvan juga memaparkan beberapa titik jalur alternatif yang telah berlaku pasca penutupan Jalan Yos Sudarso. Untuk arus lalu lintas dari arah barat, yakni Jalan Basuki Rahmat, dan arah Tunjungan dibelokkan ke Jalan Simpang Dukuh. Ia menginformasikan, Jalan Simpang Dukuh sendiri sudah diaspal dan dilebarkan serta kini dijadikan dua arah.

Sedangkan arus lalu lintas dari arah timur, Stasiun Gubeng dilarang belok kanan ke Jalan Pemuda. Hanya Jalan Gubeng Pojok dan Sumatera yang boleh belok ke Jalan Pemuda. Sementara yang mengarah ke Jalan Yos Sudarso jadi dibelokkan ke arah Jalan Boulevard.

Konsekuensinya, Ia menuturkan, Jalan Ketapang Kali dibalik, yang semula barat ke timur, kini jadi timur ke barat. Kemudian, Jalan Kenari kini difungsikan untuk satu arah, dari arah Jalan Tunjungan ke Jalan Simpang Dukuh, Surabaya.

"Jadi yang dari arah Basuki Rahmat, yang biasa melalui Jalan Yos Sudarso, nanti bisa langsung merapat ke kiri menuju ke Simpang Dukuh. Sementara dari arah Tunjungan diharapkan melalui Jalan Kenari, langsung ke Simpang Dukuh," tutur Irvan.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

2 dari 4 halaman

Pembangunan Alun-Alun Surabaya Berlanjut, Jalan Yos Sudarso Tutup 6 Bulan

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melanjutkan pengerjaan tahap empat proyek basement Alun-alun Surabaya yang berada di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur.

Untuk mendukung kelancaran selama pengerjaan, Pemkot Surabaya akan menutup sementara Jalan Yos Sudarso yang berlangsung enam bulan.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Kristian mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa ruas jalan alternatif sebagai solusi selama dilakukan penutupan Jalan Yos Sudarso.

"Mulai tanggal 31 Agustus pukul 24.00 wib itu akan dilakukan penutupan Jalan Yos Sudarso dan langsung dimulai pengerjaan pembuatan konstruksi basement," kata Iman saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa, 27 Agustus 2019.

Pihaknya prediksi pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso bisa rampung selama enam bulan. Namun demikian, ia memastikan akan berupaya untuk mempercepat pengerjaan itu. Pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso akan dilakukan selama 24 jam. 

"Kurang lebih bisa 4-6 bulan pengerjaan, tapi kita upayakan secepatnya, karena itu pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam," ujar dia.

Iman menuturkan, pengerjaan basement Jalan Yos Sudarso selama enam bulan itu, terdiri dari pembuatan dinding penahan keliling, pembuatan atap plat basement (landasan jalan) dan penggalian bawah tanah. Pengerjaan Alun-alun Surabaya yang menggunakan anggaran multiyears ini ditarget keseluruhan selesai pada Desember 2020. 

"Anggaran total keseluruhan Rp 70 miliar. Tahun 2019 dianggarkan Rp 20 miliar dan sisanya di tahun depan," ujar dia.

 

3 dari 4 halaman

Manajemen Rekayasa Lalu Lintas

Sementara itu, Kasi Manajemen Rekayasa Lalin, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Beta Ramadhani menyampaikan, selama Jalan Yos Sudarso ditutup, Dishub Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. 

"Rekayasa lalin sama seperti tes PIT (Pile Integrity Test), cuma perbedaannya Jalan Simpang Dukuh menjadi dua arah dan Jalan Ketabang Kali sisi timur akan berubah arah," kata Beta.

Untuk meminimalkan tingkat kemacetan, pihaknya memastikan akan menerjunkan beberapa personil untuk melakukan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas. Setidaknya ada 60 personel dari jajaran Dishub Surabaya yang akan disiagakan. 

Rinciannya yakni, 30 personil Pengawasan Pengendalian Lalu Lintas, Pengawasan Parkir 15 Personil dan Pengawasan Traffic Light 15 Personil. "Dari Dishub akan menurunkan 60 personil, nanti mereka akan terbagi menjadi tiga shift," ujar dia.

Sementara itu, Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Tirto menambahkan, untuk mengantisipasi dan meminimalkan tingkat kemacetan, pihaknya juga menerjunkan beberapa personil yang terbagi shift. Setidaknya ada 20 personel yang disiagakan, nantinya tersebar di 10 titik lokasi yang dinilai rawan terjadi kemacetan.

"Personel yang kita libatkan shift pagi kurang lebih ada 20 yang tersebar di 10 titik, diantaranya depan Tunjungan Plaza (TP), Blauran, Tidar, Praban, Siola, Traffic Light Undaan - Ambengan, lokasi Jalan Yos Sudarso dan di depan Stasiun Gubeng," kata AKP Tirto.

 

4 dari 4 halaman

Rekayasa Lalu Lintas

Adapun manajemen rekayasa lalu lintas selama Jalan Yos Sudarso ditutup yakni, di simpang Jalan Panglima Sudirman – Jl Embong Wungu – Embong Tanjung, akan dilakukan pembukaan Road Barrier sebagai jalur alternatif pengalihan arus dari penuntupan Jl. Yos Sudarso.

Sementara itu, di simpang Jl Ketabang Kali – Jl Yos Sudarso, juga dilakukan perubahan arah lalu lintas, Jl. Ketabang kali sisi timur menjadi timur ke barat. Arus lalu lintas dari Jl. Ketabang Kali Sisi Timur bisa menuju ke Jl. Yos Sudarso, Jl. Yos Sudarso sisi timur patung dan Jl. Yos Sudarso sisi barat patung. 

Jalan Yos Sudarso sisi barat patung akan menjadi dua arah lalu lintas. Sedangkan, dari Jl. Wali Kota Mustajab dapat belok ke kanan menuju Jalan Yos Sudarso sisi barat patung. Selain itu, dari Jalan Yos Sudarso sisi barat patung boleh lurus ke selatan dan belok ke kanan Jl. Ketabang Kali sisi barat.

Sedangkan di simpang Jl Boulevard – Jl Ketabang Kali, dilakukan perubahan arus lalu lintas, yakni Jl. Ketabang Kali sisi timur menjadi Timur ke Barat. Selain itu, perubahan arus lalu lintas juga dilakukan di Jl. Plaza Boulevard menjadi satu arah dari selatan ke utara.

Tidak hanya itu, manajemen rekayasa lalu lintas juga dilakukan di simpang Jl Kenari – Jl Simpang Dukuh. Dari Jl. Genteng Besar pengendara tidak boleh belok kanan ke Jl. Simpang Dukuh. Nantinya Jl. Simpang Dukuh menjadi dua arah arus lalu lintas. 

Sedangkan perubahan arus lalu lintas pada Jl. Kenari menjadi barat ke timur dan terakhir pengendara dari Jl. Gubernur Suryo dapat belok ke kiri menuju ke Jl. Simpang Dukuh.