Sukses

Yuk Kunjungi 5 Kampung Wisata di Surabaya

Surabaya, Jawa Timur miliki kampung-kampung yang dapat dijadikan objek wisata.

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata ada kampung-kampung yang sangat menjaga lingkungannya. Sampai-sampai sebuah ‘kampung’ bisa disebut sebagai kampung wisata.  Deretan kampung yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini mampu menjadi tempat destinasi wisata yang tak kalah menarik dengan wisata lainnya.

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur terus menggalakkan upaya kawasan lingkungan yang bersih dan asri. Supaya tempat apapun itu bisa menjadi objek wisata yang mampu menarik perhatian para wisatawan. Berikut ini, Liputan6.com menelusuri dari instagram @suroboyo.ku dan surabaya.go.id, ditulis pada Rabu (4/9/2019).

1. Kampung Jambangan

Masyarakat di kampung ini rutin melakukan kegiatan kebersihan, sehingga menghasilkan lingkungan permukiman yang asri. Sampah di sini pun dipisahkan, mulai dari tingkat rumah tangga dengan sampah basah yang dibuat menjadi kompos dan sampah kering yang diolah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis. Produk hasil daur ulang dari kampung tersebut bahkan telah diekspor ke Jepang.

2. Kampung Gundih

Di Kampung Gundih terdapat kebijakan yang disepakati oleh semua warganya, di antaranya pemilahan sampah, larangan menjemur pakaian di depan rumah, dan menjaga kebersihan lingkungan. Kelurahan Gundih Surabaya juga menerapkan kebijakan setiap penambahan kepala keluarga (KK) wajib memberikan 1 pohon mangga (dengan ukuran yang telah ditentukan).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kampung Arab

3. Kampung Arab

Mayoritas penduduk di kampung ini adalah etnis Arab, sehingga kawasannya pun kental dengan nuansa Timur Tengah-nya. Warga di Kampung Arab banyak yang berprofesi sebagai pedagang, seperti pedagang kurma, minyak wangi, pakaian-pakaian, dan juga peralatan beribadah.

4. Kampung Lawas Maspati

Di Kampung Lawas Maspati terdapat sejumlah bangunan asli perkampungan tempo dulu yang hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakatnya. Bangunan bersejarahnya antara lain rumah bekas kediaman Raden Sumomiharjo (keturunan Keraton Solo yang menjadi mantri kesehatan di kampung itu) dan Sekolah Ongko Loro yang merupakan bekas sekolah rakyat.

5.Kampung Made

Sebagian besar bangunan rumah yang ada di Kampung Made memiliki arsitektur Jawa, tetapi masih ada nuansa adat Bali-nya. Kampung tersebut selalu menyelenggarakan tradisi atau festival ruwat bumi, yaitu tradisi yang bertujuan untuk memohon keselamatan kepada Sang Pencipta.

Lima kampung wisata tersebut hanya sebagian kecil saja, masih ada potensi wisata lainnya di Surabaya yang dapat dikembangkan lebih lagi. Jadi ingin kunjungi kampung wisata di Surabaya?

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

 

Â