Sukses

PLN Jatim Gandeng Pemkab Banyuwangi Lahirkan Kuliner Pintar

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril menyampaikan, keberadaan Kuliner Pintar ini merupakan terobosan baru untuk mendukung pemerintah mengembangkan sektor usaha.

Liputan6.com, Surabaya - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim), Icon+ dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmikan Kuliner Pintar Banyuwangi di area Taman Blambangan Banyuwangi. 

Hal ini sebagai inisiatif menerapkan electrifying lifestyle dan pengembangan Stasiun Penyedia Listrik Umum-Internet/SPLU Net. Kuliner Pintar Banyuwangi ini bertujuan mewujudkan suatu wisata kuliner yang modern dan ramah lingkungan. Selain itu juga cocok menjadi spot swafoto bagi masyarakat umum. 

Isi dari Kuliner Pintar Banyuwangi ini adalah semua warung-warung yang terdapat di kawasan Taman Blambangan tersebut sudah menggunakan kompor induksi bertenaga listrik.

Penggunaan tenaga listriknya disuplai langsung dari enam buah SPLU Net yang sudah terpasang lengkap dengan jaringan internet yang dapat diakses semua pengunjung.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril menyampaikan, keberadaan Kuliner Pintar ini merupakan terobosan baru untuk mendukung pemerintah mengembangkan sektor usaha dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Selain penyediaan listrik melalui SPLU juga disediakan internet untuk kawasan tersebut," ujar dia, Selasa (10/9/2019). 

Pada acara ini juga dilakukan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba "Kampoeng Terang" dengan tema Merdeka di Era Digital, yang telah diadakan oleh PLN. 

Perlombaan ini adalah perlombaan kepada kawasan yang memiliki gapura, taman, jalan, balai desa, jembatan, atau lainnya, dan dihias seindah mungkin dengan persyaratan menggunakan Layanan Sementara (PS) PLN dengan paket minimal Rp 170.845.

Peringkat harapan 1 diraih oleh Gang Dusun Sumberjo RT. 1, Juara 3 diraih oleh Taman Desa Watukebo, Juara 2 diraih oleh Gang Gapura Dusun Sumberjo RW. 1, dan Juara 1 diraih oleh Gang Sawung Galing Desa Olehsari.

"Kami berterimakasih, karena PLN telah memilih kawasan kuliner ini sebagai tempat untuk electrifying lifestyle, harapan kami kedepannya hal ini dapat menghadirkan lifestyle yang sehat, nyaman, dan mendorong wisatawan untuk terus tumbuh dari waktu ke waktu di Kabupaten Banyuwangi," ungkap Bupati Kabupaten Banyuwangi yang biasa dipanggil Pak Anas ini.

Pada acara ini juga ditampilkan berbagai variasi penerapan electrifying lifestyle seperti penggunaan kompor induksi, sepeda motor listrik GESITS, sepeda motor listrik VIAR, Ninebot Gokart, Ninebot Segways Minilite, dan Scooter listrik.

Kuliner Pintar ini perdana diterapkan di kawasan kuliner Banyuwangi oleh PLN bersama Pemerintah Kabupaten setempat sebagai pilot project, yang keberhasilannya akan diterapkan oleh PLN unit-unit lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

PLN Listriki Pertanian Buah Naga Dongkrak Ekonomi Petani di Banyuwangi

Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur melalui program elektrifikasi yang dikenal dengan nama "Listrik untuk Sang Naga" raih platinum dalam ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2019.

Listrik untuk sang naga ini berpartisipasi dalam kategori Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Industri/Usaha Kecil) di Banyuwangi.

Program yang sudah berjalan sejak 2016 ini merupakan jawaban atas usulan pemerintah daerah dan lembaga komunitas petani buah naga dalam kemudahan akses mendapatkan listrik guna peningkatan taraf ekonomi masyarakat.

"Dengan capaian ini mendorong kami untuk terus mendukung peningkatan taraf perekonomian di berbagai lini, khususnya dengan berbagai program-program unggulan yang kami miliki," tutur GM PLN Distribusi Jawa Timur Bob Saril, Minggu, 8 September 2019.

Latar belakang elektrifikasi untuk pertanian buah naga ini adalah untuk meningkatkan produksi buah naga di luar musim panen, didukung pula oleh hasil riset dari Institut Pertanian Bogor bahwa penyinaran dengan menggunakan lampu dapat menginduksi pembungaan di luar musim.

Dengan bertambahnya omzet dari petani di luar musim panen, akan memberikan dampak terhadap proporsi penduduk terhadap akses layanan dasar, peningkatan sanitasi semakin baik karena perbaikan kualitas kehidupan, serta bertambahnya penduduk yang mendapatkan penerangan melalui listrik PLN.

PLN terus gencar memberikan pelatihan, pendampingan, promosi, edukasi K2K3 ketenagalistrikan, standarisasi IML kebun buah naga hingga memberikan kemudahan layanan pasang baru bagi petani buah naga.

Menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari tahun ke tahun jumlah petani buah naga berturut-turut, 2016 sebanyak 486, 2017 sebanyak 1021, dan 2018 sebanyak 2.826.

Sebanyak 11.165 orang menjadi penerima manfaat langsung dari program ini mulai dari petani, tenaga kerja formal, tenaga kerja informal, distributor, pedagang kecil, swalayan (retail). Disamping itu, tumbuh pula 30 home industry makanan olahan yang berasal dari buah naga di Banyuwangi.

Selain Listrik Untuk Sang Naga, PLN juga memborong beberapa penghargaan lainnya antara lain 2 platinum, 5 gold dan 1 silver serta memperoleh Grand Silver untuk kategori perusahaan.