Sukses

5 Fakta Menarik Kraton Gunung Kawi, Pertapaan Para Raja

Kraton Gunung Kawi merupakan salah satu tempat pertapaan yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang menganggap Gunung Kawi sebagai wisata spiritual atau tempat mencari pesugihan. Gunung ini terletak di sebelah barat Kepanjen, Kota Malang. Di sini terdapat berbagai situs mulai dari pesarean, keraton, klenteng, serta tempat pemujaan situs-situs lainnya.

Wilayah pesarean Gunung Kawi yang merupakan makam dari Mbah Jugo dan Mbah Sujo adalah tempat yang dikunjungi oleh orang-orang untuk ngalap berkah. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa ada ada satu lokasi lain di Gunung Kawi yang memiliki usia lebih tua dan juga spiritual yang lebih dalam, yakni Kraton Gunung Kawi.

Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuju Kraton Gunung Kawi dari wilayah pesarean. Suasana di kraton tersebut sangat tenang dan dikelilingi pohon pinus yang rindang.

Mpu sindok yang berasal dari kerajaan Mataram adalah seseorang yang mendirikan Kraton Gunung Kawi. Berdasarkan dari prasasti batu tulis di puncak Gunung Kawi menjelaskan bahwa Kraton Gunung Kawi dibangun pada tahun 861 masehi.

Meski disebut kraton, bangunan ini tidak terlihat megah, karena kraton ini hanya digunakan untuk tempat bertapa. Mpu Sindok melakukan pertapaan di sini hingga akhirnya tubuhnya hilang atau mencapai moksa. Berikut 5 fakta menarik Kraton Gunung Kawi yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (12/9/2019).

2 dari 6 halaman

1. Tempat pertapaan para raja

Beberapa raja di Jawa pernah melakukan pertapaan di lokasi Kraton Gunung Kawi.Para raja tersebut mencoba melakukan pertemuan spiritual dan meminta petunjuk kepada Mpu Sindok.

Salah satu raja yang melakukan pertapaan di lokasi itu adalah Prabu Kameswara dari kerajaan Kediri. Beliau memilih untuk turun tahta dan melakukan pertapaan di tempat ini. Tak hanya itu, beliau juga mengikuti jejak Mpu Sindok yaitu moksa.

3 dari 6 halaman

2. Terdapat Wihara di sekitar wilayah Kraton Gunung Kawi

Setelah Indonesia merdeka, Kraton Gunung Kawi semakin banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan, terutama dari masyarakat keturunan Tionghoa. Sehingga di wilayah kraton ini didirikan Wihara untuk tempat beribadah warga keturunan Tionghoa yang sedang berkunjung.

4 dari 6 halaman

3. Pernah dianggap tempat persembunyian PKI

Nasib kurang beruntung melanda Kraton Gunung Kawi pada tahun 1965. Kondisi politik indonesia yang tidak stabil pada masa itu menyebabkan kraton ini ditutup karena sebagai sarang anggota PKI yang bersembunyi. Namun, tempat ini kembali dibuka pada tahun 1974.

5 dari 6 halaman

4. Pohon Dawandaru yang dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan

Terletak di area pemakaman, pohon dawandaru (pohon keberuntungan) ini disebut juga sebagai shian-to atau pohon dewa oleh orang Tionghoa. Para peziarah sering menunggu dahan, buah ataupun daunnya yang jatuh.

Konon kanya bila disimpan, dapat menambah kekayaan untuk orang tersebut. Namun seperti namanya, dibutuhkan kesabaran hingga berbulan-bulan untuk menunggu beberapa bagian dari pohon itu jatuh.

6 dari 6 halaman

5. Sanggar Pemujaan

Sanggar pemujaan merupakan tempat yang paling tinggi dari semua tempat di Kraton Gunung Kawi. Tempat ini merupakan tempat pertapaan dan petilasan dari Mpu Sendon yang kini masiberfungsi unruk meditasi.

Di bagian kanan dan kiri bangunanya terdapat patung kuda terbang. Di dalamnya terdpat beberapa arca dan lubang untuk bertama di dalam tangah (tapa pendem).