Sukses

DPC PDI Perjuangan Siapkan Kantor Pemenangan Pilkada Surabaya 2020

Kantor pemenangan Pilkada Surabaya 2020 ini juga sekaligus kantor baru bagi DPC PDI Perjuangan Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melakukan persiapan untuk pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2020 di Jalan Setail Nomor 8, Surabaya, Jawa Timur. Salah satunya menyiapkan kantor pemenangan Pilkada Surabaya 2020.

"Kantor ini dikontrak sampai Pilkada 2020 selesai. Semoga kemenangan dan kejayaan menyertai PDI Perjuangan Surabaya, di antaranya memenangkan pemilihan wali kota dan wakil wali kota tahun depan," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono di Surabaya, Jumat (13/9/2019), dilansir Antara.

Selain itu, lanjut dia, kantor tersebut sekaligus kantor baru bagi DPC PDI Perjuangan Surabaya yang sebelumnya menempati kantor lama di Jalan Kapuas Surabaya yang telah habis masa kontraknya. Menurut dia, pihaknya telah menggelar acara syukuran atas penempatan kantor baru pada Kamis malam, 12 September 2019.

Hadir di acara syukuran tersebut Wakil Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya periode 2014-2019, Whisnu Sakti Buana serta para anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan.  "Acara syukuran juga dihadiri jajaran pengurus DPC PAC hingga ranting," ujar dia.

Adi Sutarwijono atau yang kerap dipanggil Cak Awi ini berharap dengan adanya kantor baru ini proses penjaringan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di DPC PDI Perjuangan Surabaya berjalan lancar.

Sejak dibukanya penjaringan pendaftaran bakal Cawali dan Cawawali Surabaya mulai 5 September 2019, sudah nama kader PDIP yang telah mengambil formulir pendaftaran di antaranya Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya).

Selain itu ada Armudji (anggota DPRD Jatim) dan Eddy Tarmiji (pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim), Chrisman Hadi (Ketua Dewan Kesenian Surabaya), Sutjipto Joe Angga (pengusaha sekaligus kader PDIP ), Dyah Katarina (Istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono sekaligus anggota DPRD Surabaya) dan Anugrah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya).

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Baktiono, sebelumnya mengatakan pihaknya akan memverifikasi para kandidat yang mendaftarkan diri. Jika ada persyaratan yang kurang dari bakal calon, kata dia, akan disampaikan kepada bakal calon yang bersangkutan untuk melengkapi. Berikutnya, berkas akan diserahkan ke DPD PDI Perjuangan Jatim.

"Persyaratannya lengkap atau tidak lengkap, tetap akan kita kirimkan ke DPD. Nanti DPD yang akan verifikasi kembali, termasuk DPD bisa memanggil bakal calon yang bersangkutan untuk melengkapi persyaratan," ujar dia.

Untuk proses final, lanjut dia, DPD akan mengirimkan berkas para kandidat yang mencalonkan diri ke DPP PDIP. Selanjutnya DPP PDIP yang akan memutuskan siapa yang akan direkomendasi sebagai bakal cawali dan cawawali Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

PDI Perjuangan Bersiap Hadapi Pilkada Surabaya 2020

Sebelumnya, DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya membahas sosialisasikan peraturan baru tentang penjaringan dan penyaringan calon kepala daerah.

Pembahasan itu dalam Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) untuk mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2020.

Hal itu disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono, di Surabaya, Kamis 5 September 2019. "Rakorcab ini dimaksudkan untuk menjaring suara bagi siapa yang diusulkan sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020," ujar dia.

Dia menuturkan, Rakorcab tersebut menampung usulan dari pengurus PAC dan Ranting PDI Perjuangan se-Surabaya yang selanjutnya dikirim ke DPP PDI Perjuangan.

"Siapa yang nanti bakal kita usulkan untuk dicalonkan sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020 nanti kita kirim ke DPP," tutur dia dilansir Antara, Jumat, 6 September 2019.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Ketua PAC Kecamatan Sawahan, Iwan menuturkan, Rakorcab yang juga dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan periode 2014-2019 sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana itu berjalan lancar dan kondusif.

"Dan yang menggembirakan bagi kami, DPC akan membuat catatan hasil Rakorcab lalu yakni mengusulkan Mas Whisnu Sakti sebagai calon tunggal, meski DPP menjaring atas dasar survei elektabilitas," ujar dia.

Khusus untuk Kota Surabaya, kata Iwan, calonnya bersifat tertutup karena perolehan suaranya di atas 25 persen atau 20 persen jumlah kursi di DPRD Surabaya.

"Menurut saya ini lebih baik, karena memberikan peluang yang lebih kepada kader sendiri, apalagi pengumuman pendaftaran calon kepala daerah nanti akan dilakukan di dalam kantor DPC, bukan di luar karena tertutup (hanya untuk kader)," tutur dia.

Â