Sukses

Anak Buruh Bordir Jadi Wisudawan Bidikmisi Terbaik ITS 2019

Mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Sains ini berhasil meraih predikat cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84 atau tertinggi kedua di antara wisuwadan bidikmisi dalam wisuda ITS.

Liputan6.com, Surabaya - Tumbuh dari keluarga dengan latar belakang buruh bordir tak menghalangi Kun Rohmatan Nazilah untuk meraih prestasi sebagai salah satu mahasiswa bidikmisi terbaik dalam gelaran Wisuda ke-120 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu (21/9/2019). 

Mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Sains ini berhasil meraih predikat cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84 atau tertinggi kedua di antara wisuwadan bidikmisi dalam wisuda ITS.

Bahkan, pada Februari 2020, mahasiswa yang lulus tepat selama empat tahun itu akan melanjutkan pendidikan masternya ke National Central University (NCU), Taiwan bidang studi Life Science melalui jalur beasiswa. 

Ia telah resmi diterima setelah beberapa kali menghubungi seorang profesor di NCU secara langsung dan membuktikan kapabilitasnya sebagai calon mahasiswa.

Gadis yang biasa disapa Nazilah asal Banyuwangi ini memang terkenal pintar dan rendah hati. Nazilah juga dikenal tidak mudah menyerah, yang telah terbukti dalam perjuangannya untuk mendapatkan beasiswa ASEAN ke Chulalongkorn University, Thailand bidang studi Mikrobiologi pada semester lalu. 

Pencapaian-pencapaiannya itu membuat Nazilah terharu dan seakan tidak percaya. Lantaran saat SMP, Nazilah sempat khawatir mengenai cita-citanya untuk berkuliah karena masalah keuangan. 

"Oleh karena itu, segera setelah guruku memperkenalkan beasiswa bidikmisi, aku belajar dengan keras agar mendapatkannya (beasiswa bidikmisi),” ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Belajar Banyak Hal di ITS

Mendapatkan beasiswa bidikmisi itu pun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ia sempat mengalami kegagalan pada jalur SNMPTN yang kemudian akhirnya diterima melalui jalur SBMPTN.

Meskipun ITS bukan pilihan pertamanya, mahasiswa yang dulunya anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Cinta Rebana itu mengaku tidak pernah menyesal dan akan sangat merindukan berbagai momen yang diciptakannya di ITS. 

Dia menuturkan, ada banyak hal yang menurut manusia itu baik ternyata tidak baik. "Jika menurut Allah baik, maka sudah pasti baik. Berbeda dengan manusia yang hanya bisa menduga-duga," tuturnya.

Di ITS, Nazilah mengaku belajar banyak hal selain ilmu yang didapatkan di dalam kelas. “Yang saya sangat suka di ITS adalah penekanannya terhadap pentingnya tata krama dan menjadi pribadi yang baik,” ujar dia. 

Lebih lanjut, Nazilah mengatakan, prestasinya ini tidak lain dan tidak bukan berasal dari usaha kerasnya, restu, dan doa dari kedua orang tuanya. 

"Yang paling penting adalah restu orang tua, Insya Allah semuanya akan dimudahkan,” pungkas mantan anggota Ristek Himpunan Mahasiswa Biologi ITS (HIMABITS) ini.