Sukses

Volume Semburan Lumpur di Perumahan Kutisari Surabaya Berkurang

Semburan lumpur bercampur gas mulai terjadi pada Senin, 23 September 2019 di depan halaman rumah milik Liswati, warga Perumahan Kutisari Indah Udara III/19, Surabaya, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Volume semburan lumpur bercampur gas yang keluar di Perumahan Kutisari Indah Utara III/19, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur pada Selasa pagi ini mulai berkurang.

Semburan lumpur bercampur gas mulai terjadi pada Senin, 23 September 2019 di depan halaman rumah milik Liswati, warga Perumahan Kutisari Indah Udara III/19, Surabaya, Jawa Timur.

"Tadi pagi ke sana. Saya lihat sudah berkurang volumenya, tapi masih keluar," ujar salah seorang warga setempat yang juga Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Surabaya William Wirakusuma kepada Antara di Surabaya yang dikutip Selasa (24/9/2019).

Dia menuturkan, semburan lumpur Selasa pagi ini tidak seperti yang terjadi pada Senin siang hingga malam pada 23 September 2019.

"Saya bisa lihat perbedaan semburan lumpur yang kemarin dan yang sekarang," ujar dia.

Saat ditanya apakah pemilik rumah diungsikan untuk sementara waktu sejak Senin malam 23 September 2019, Sekretaris DPD PSI Surabaya itu, mengatakan pihaknya masih melihat pemilik rumah di kediamannya pada Selasa pagi. "Sepertinya tidak mengungsi. Tapi gak tahu kalau pagi-pagi balik ke rumahnya," tutur dia.

William mengatakan, kondisi di sekitar semburan lumpur saat ini aman terkendali sehingga warga setempat tidak perlu khawatir. Apalagi, kata dia, semburan lumpur seperti itu sering terjadi di kawasan Kutisari, Surabaya. "Sepertinya aman, tapi supaya lebih jelasnya tanya ke Dinas Lingkungan Hidup," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Semburan Lumpur Terjadi pada 23 September

Salah satu pegawai Bagian SDM PT Klasik Prima Karpet, Waskita, pada kesempatan sebelumnya mengatakan dirinya dipanggil pimpinan PT Klasik Prima Karpet, Lisawati, untuk mengecek adanya semburan lumpur di rumah dinasnya di Kutisari Indah Utara III/19, sekitar pukul 13.00 WIB.

"Setelah saya lihat ternyata ada semburan lumpur. Saya mencoba menghambat dengan menutup lubang semburan lumpur dengan plastik. Ternyata bisa tersumbat, tapi kemudian pindah ke titik lain. Saya tutup lagi, tapi pindah ke titik lainnya. Saya simpulkan kalau saya tutup berulang-ulang akan muncul di tempat yang lain juga," ujarnya.

Mendapati hal itu, Waskito menghentikan menutup semburan lumpur tersebut dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak RT dan RW. Beberapa jam kemudian, datang pihak kepolisian, kelurahan, kecamatan, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

"Mereka mau membantu memikirkan solusinya," kata dia.