5 Perpustakaan Umum di Surabaya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menyediakan tempat-tempat yang dijadikan taman bacaan dan juga perpustakaan untuk mewujudkan kota ramah pendidikan. Hal itu ditunjang dengan fasilitasnya, seperti koleksi aneka jenis bukunya yang tidak sedikit.

Tak jarang, sebuah taman diubahnya menjadi sarana belajar. Hal ini untuk memfasilitasi anak-anak, dan pemuda-pemudi Surabaya agar memperoleh wawasan yang lebih banyak lagi.

Tindakan positif tersebut tentu disambut baik oleh warga Surabaya. Perpustakaan Taman Ekspresi misalnya, taman bacaan di sana sering kali dikunjungi oleh pelajar yang sekadar ingin mengerjakan tugas sekolahnya.

Perpustakaan umum yang tersedia di Surabaya, di antaranya perpustakaan kota Balai Pemuda, perpustakaan kota Rungkut Sari, perpustakaan Bank Indonesia, perpustakaan Taman Flora, dan Perpustakaan Taman Ekspresi. Ditelusuri dari instagram @lovesuroboyo dan berbagai sumber, Liputan6.com merangkum lima perpustakaan umum di Surabaya, Jawa Timur.

1. Perpustakaan Kota Balai Pemuda

Perpustakaan Balai Pemuda yang berada di Jalan Gubernur Suryo Nomor 15, Surabaya ini memiliki salah satu agenda kegiatan yang disebut "wisata buku". Aktivitas tersebut yaitu tentang mengenalkan dan menginformasikan terkait perpustakaan kepada anak sekolah yang datang berkunjung ke Perpus Balai Pemuda.

Kemudian, perpustakaan itu juga membuka kelas literasi, kelas ibu dan anak (sharing seputar dunia parenting), dan bimbel komputer. Perpustakaan Balai Pemuda buka setiap Senin-Minggu, mulai pukul 07.30-21.00 WIB.

2. Perpustakaan Kota Rungkut Sari

Tempat bacaan ini menyediakan banyak koleksi buku bacaan untuk anak-anak. Sehubungan dengan hal tersebut, di perpustakaan itu terdapat kegiatan menulis ulasan buku cerita. Kegiatan itu dibimbing oleh para petugas perpustakaan rungkut.

Lalu, ada juga agenda mendongeng bersama boneka si ‘Chika’, dan berbagai aktivitas belajar bersama. Lokasi Perpustakaan Rungkut berada di Jalan Rungkut Asri Tengah Nomor 5-7, Surabaya, Jawa Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sebuah sekolah menyingkirkan buku-buku Harry Potter dari perpustakaan. Novel tersebut diklaim memasukkan berbagai kutukan dan mantra asli yang dapat membangkitkan roh jahat saat dibaca.

2 dari 2 halaman

Perpustakaan Umum

Rayakan Hari Buku Sedunia 2019, Berikut Fakta-Faktanya — Ilustrasi perpustakaan (Sumber: Pixabay)

3. Perpustakaan Bank Indonesia, Eks Mpu Tantular

Perpustakaan BI buka setiap Senin-Jumat, mulai pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan pada Minggu, buka pukul 08.00-15.00 WIB. Perpustakaan ini sering kali menyelenggarakan berbagai acara, seperti workshop, seminar, dan lomba-lomba.

Tak ketinggalan, Perpustakaan BI kerap mendapat kunjungan dari anak-anak pelajar. Perpus tersebut juga memiliki koleksi jurnal-jurnal online. Selanjutnya, perpus BI pernah mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1 Perpustakaan Terbaik (2013) dan Juara Teladan (2015).

4. Perpustakaan Taman Flora

Sesuai dengan namanya, perpustakaan tersebut berada di Taman Flora, Jalan Manyar 80 A, Surabaya. Perpustakaan Taman Flora mempunyai sebagian besar koleksi buku untuk anak-anak, seperti komik, dan majalah.

Perpus itu pernah dikunjungi oleh delegasi UN Habitat pada 2016, dan mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Tempat ini juga menjadi kunjungan oleh anak sekolah, studi banding, dan lokasi pembuatan film dokumenter.

5. Perpustakaan Taman Ekspresi

Merupakan area taman bacaan yang menyediakan fasilitas free wifi, sehingga banyak diminta oleh penduduk setempat. Para tamu yang bertandang ke perpus ini, antara lain para anak pelajar, mahasiswa, dan satu keluarga yang ingin habiskan waktu di sana.

Perpustakaan yang berada di Jalan Genteng Kali Nomor 67 ini memiliki koleksi buku cerita, novel, majalah, ilmu sosial, budaya, religi, dan masih banyak lagi. Untuk pengunjung yang ingin meminjam buku di perpus tersebut, tentu saja bisa, tetapi dengan prosedur yang berlaku di Perpustakaan Taman Ekspresi.

Lima perpustakaan umum di Surabaya tersebut bisa dikunjungi oleh penduduk setempat dan juga wisatawan.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)