Sukses

Pengamanan Istimewa Polresta Sidoarjo kepada Para Demonstran

Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur bakal beri pengamanan yang istimewa pada pendemo.

Liputan6.com, Jakarta - Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo Jawa Timur, mengatakan pihaknya bakal beri pengamanan khusus kepada para demonstran yang tergabung dalam kelompok mahasiswa tolak RKUHP di depan Gedung DPRD setempat.

"Upaya pengamanan demonstrasi mahasiswa hari ini, kami mengedepankan upaya pengamanan yang humanis, bahkan seluruh personel kami tidak dilengkapi dengan senjata api," katanya di Sidoarjo Jawa Timur, Rabu 25 September 2019.

Selanjutnya, Kapolresta berpesan kepada para mahasiswa supaya berhati-hati saat turun ke jalan, lakukanlah dengan aman dan damai, dilansir dari Antara.

"Silakan sampaikan aspirasi dengan tertib, dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain," ucapnya.

Beberapa hari sebelumnya, Kapolresta Sidoarjo juga telah melakukan pendekatan dan komunikasi dengan pihak kampus untuk bersama-sama saling menjaga kondusifitas kamtibmas di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

"Bahkan banyak juga poster ajakan-ajakan demonstrasi turun ke jalan kepada para mahasiswa," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Libatkan Banyak Pihak

Dalam pengamanan demonstrasi mahasiswa, Polresta Sidoarjo menurunkan sebanyak 300 personel di dukung personel TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan beberapa organisasi masyarakat di Sidoarjo.

"Hal itu dalam rangka pengamanan demonstrasi mahasiswa menyikapi RUU KPK dan RUU KUHP di Sidoarjo," kata dia.

Dalam aksinya, elemen mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Solidaritas Masyarakat Sidoarjo itu berorasi secara bergantian di atas mobil komando.

Para mahasiswa ini menilai jika RKUHP yang memberangus hak kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak kebebasan pers, hak-hak kaum perempuan, memidanakan anak-anak terlantar dan gelandangan.

"Selain itu, UU KPK yang memperlemah agenda penindakan kasus korupsi telah disahkan (18/9) setelah melewati pembahasan hanya dalam waktu 13 hari dan tanpa Prolegnas terlebih dahulu," papar M Faisal salah satu koordinator aksi mahasiswa.

Demo akhirnya bubar setelah Ketua DPRD Sidoarjo, Usman menemui demonstran dan berjanji akan membantu meneruskan aspirasi yang dilakukan oleh pendemo.

"Kami akan meneruskan aspirasi kawan-kawan," katanya.