Liputan6.com, Surabaya - Ratusan mahasiswa dan mahasiswa Almamater Wartawan Surabaya (AWS) ikut turun ke area demo di depan kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, Kamis (26/9/2019).Â
Mahasiswa dari kampus wartawan tertua di Jawa Timur ini menuntut kebebasan pers yang turut dibahas dalam Rancangan Undang - Undang Hukum Pidana (RUU KUHP).Â
"Kami turun ke demo ini karena berbicara tentang kebebasan jurnalistik. Karena peraturan di RUU KUHP ini sangat mengurangi atau mematikan kebebasan pers," tutur Koordinasi Lapangan (Korlap) aksi, Dio kepada Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, sebelum ikut demo, pihaknya berkoordinasi dengan teman-teman regional dan memutuskan untuk membawa delapan tuntutan yaitu RUU KUHP, menuntut disahkannya PKS, dan enam pasal lainnya yang disetujui. "Jadi kita koordinasi untuk menentukan aksi di tanggal 26 September 2019," kata Dio.Â
Dio juga menyampaikan, pada Rabu 25 September 2019, para peserta berkonsolidasi di LBH membahas demo ini. "Kita berkoordinasi dan berdiskusi akhirnya tuntutan itu yang dibawa ke sini dengan goals kita bisa melakukan sidang rakyat bersama teman - teman di DPRD Provinsi Jawa Timur," ujarnya.Â
Sementara itu, dari pengamatan Liputan6.com, di sepanjang Jalan Pahlawan hingga Indrapura Surabaya, macet total bahkan sudah mendekati lumpuh.Â
Ribuan masa dari mahasiswa hingga pelajar nampak berjalan bersama, bernyanyi bersama. Tak luput juga mereka membawa poster hingga bendera merah putih. Walaupun Jalan Pahlawan lumpuh, tapi tetap ada saja satu atau dua toko yang masih buka.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ribuan Mahasiswa Mulai Berdatangan ke Gedung DPRD Jawa Timur
Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mulai berdatangan ke Gedung DPRD Jawa Timur (Jatim) di Jalan Indrapura Surabaya.
Pantauan Antara di lokasi yang dikutip pada Kamis 26 September 2019, para peserta aksi sudah memenuhi Jalan Bubutan yang jaraknya 1 kilometer dari titik pusat demo di Gedung DPRD Jatim.
Bahkan, di perempatan sekitar Tugu Pahlawan peserta aksi sudah mulai berorasi dan membentangkan spanduk maupun poster bertuliskan penolakan terhadap beberapa rancangan undang-undang serta pembatalan undang-undang.
Tak hanya mahasiswa, peserta demo juga diikuti ratusan buruh, serta puluhan pelajar tingkat SMA/SMK.
Sampai di depan gedung wakil rakyat, peserta aksi disambut oleh Pasukan "Asmaul Husna" yang berasal dari Polwan Polda Jawa Timur berhijab serta aparat TNI bersurban.
"Selamat datang rekan-rekan kami, adik-adik mahasiswa dan mahasiswi," ucap salah seorang personel Polwan melalui pengeras suara.
Selain itu, dari pengeras suara juga diperdengarkan shalawat maupun 99 asma Allah.
Mendengar alunan shalawat, peserta aksi serentak diam hingga menunggu selesai untuk kemudian melanjutkannya dengan orasi.
Â
Advertisement