Sukses

15 Ribu Mahasiswa di Surabaya Punguti Sampah Usai Demo di Gedung DPRD Jatim

Beberapa mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat gerakan sosial. Mereka membagikan air mineral gratis dan melakukan penyisiran sampah yang tersisa dari aksi demo.

Liputan6.com, Surabaya - Sekitar 15.000 mahasiswa se-Surabaya yang terjalin dalam Aliansi Kekuatan Sipil (Aksi) menyuarakan aspirasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur. Usai aspirasi itu disampaikan, tidak sedikit sisa-sisa selebaran dan sampah bermunculan.

Menyikapi hal tersebut, beberapa mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat gerakan sosial. Mereka membagikan air mineral gratis dan melakukan penyisiran sampah yang tersisa dari aksi demo.

Iswandi Zulkarnain sebagai koordinator relawan mengumpulkan massa yang ingin berangkat aksi, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah di sana.

"Sebenarnya gerakan ini berawal dari kebingungan saya sendiri. Saya mau ikut aksi, tapi saya enggak tahu mau ngapain," ucap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu, Jumat, 27 September 2019.

"Lalu, saya coba membuat poster dan mengumpulkan orang-orang yang memiliki rasa yang sama dengan yang saya rasakan,” tambahnya. 

Tidak disangka-sangka, ternyata ide Iswandi direspons baik oleh mahasiswa lain. Ada sekitar 50 relawan yang tergabung dalam gerakan itu.

Bahkan, beberapa massa relawan berasal dari mahasiswa luar Unair seperti Universitas Islam Negeri Surabaya (Uinsa) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), termasuk mahasiswa dari universitas lain di Surabaya. Bahkan ada beberapa donatur yang membantu dari segi pendanaan. 

Bersama relawan, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan itu ingin menunjukkan kepada masyarakat yang tidak setuju atas demo hari ini.

"Bahwa mahasiswa bukan hanya bisa melakukan aksi, tetapi juga bisa cinta kepada lingkungan. Kita tunjukkan dengan bersih-bersih tadi,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Inisiatif Pribadi

Iswandi menekankan gerakan sosial yang mereka lakukan itu tidak dinaungi oleh organisasi manapun. Selain Iswandi, berangkat dari inisiatif pribadi, beberapa kelompok mahasiswa Unair lainnya juga menyediakan sunblok gratis bagi massa unjuk rasa. 

Iswandi berharap aksinya bersama dengan para relawan lain lakukan dapat memantik kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan dan sosial.

"Tujuan kami bukan membersihkan sebersih mungkin tempat demonstrasi tadi, tapi menumbuhkan rasa cinta lingkungan terhadap mahasiswa yang mengikuti demo tadi,” ujarnya. 

"Kita jangan cuma bisa ngomong, tapi enggak peduli dengan lingkungan di sekitar,"  tandasnya.