Sukses

Genjot Ekonomi, Kadin Surabaya Gandeng Australia

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jawa Timur mengusulkan kolaborasi atau kerja sama jangka panjang dengan Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jawa Timur mengusulkan kolaborasi atau kerja sama jangka panjang dengan Australia, usai pertemuan dengan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Sabtu 28 September 2019.

Ketua Kadin Surabaya, Ali Affandi mengatakan, kerja sama itu bisa dimulai melalui startup-nya, pengusaha mudanya serta industri besarnya, dilansir dari Antara.

Skema kolaborasi jangka panjangnya, kata Andi yang merupakan sapaan akrab Ali Affandi, bisa berupa transfer teknologi, pendidikan kewirausahaan, transfer inovasi, dan kerja sama dagang.

"Jadi bukan semata-mata ekspor-impor, tapi ada nilai tambah yang akan semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Australia,” ujar mantan Ketua HIPMI Jawa Timur itu.

Andi juga mengajak para pihak di Australia untuk berwisata ke Jawa Timur, dengan Surabaya adalah pintu masuk utamanya.

"Selama ini Australia belum termasuk sumber wisatawan utama bagi Jawa Timur. Padahal orang Australia yang ke Bali dalam setahun mencapai sekitar 1,1 juta orang," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Peluang Pasar Australia

Pasar itu harus dibidik oleh Surabaya dengan segala potensi destinasi di sekitarnya yang meliputi Malang hingga Gunung Bromo.

"Alhamdulillah, tadi saya cerita ke Malcom Turnbull, beliau sangat tertarik dengan berbagai potensi destinasi di Jawa Timur," katanya.

Sementara itu, pertemuan digelar antara mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dengan sejumlah pelaku ekonomi.

Pertemuan yang dikemas dengan makan bersama itu membahas berbagai upaya peningkatan hubungan ekonomi Australia dan Jawa Timur.

Dalam pertemuan itu dibicarakan sejumlah hal untuk semakin meningkatkan kualitas hubungan ekonomi Australia dan Jawa Timur. Saat ini, neraca perdagangan Jatim terhadap Australia masif defisit.

Pada 2018, nilai ekspor Jatim ke Negeri Kanguru itu sebesar USD 375 juta. Adapun impornya sebesar USD 725 Juta.

Kadin Surabaya dalam kesempatan itu juga menyampaikan berbagai prospek ekonomi yang bisa digarap di Surabaya dan daerah-daerah hinterland-nya seperti Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto.

"Australia bisa menjalin relasi dengan para pelaku usaha di Surabaya dan sekitarnya untuk saling memenuhi kebutuhan," kata Andi.