Sukses

PLN Jatim Menjawab Tantangan Era Digital 4.0

Hingga Agustus 2019, daya mampu di Jawa Timur mencapai 8.839 MW dengan bebas puncak tertinggi 5.824 MW.

Liputan6.com, Surabaya - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur punya cakupan wilayah yang cukup luas, yakni meliputi 29 Kabupaten/Kota dengan 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan serta 1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi.

Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, A Rasyid Naja menuturkan, hingga Agustus 2019, daya mampu di Jawa Timur mencapai 8.839 MW dengan bebas puncak tertinggi 5.824 MW. Ketersediaan daya mampu ini cukup untuk melayani 11,8 juta pelanggan PLN UID Jawa Timur dari berbagai golongan tarif.

"Namun, cukupnya daya mampu yang tersedia untuk melayani seluruh pelanggan tetap harus di dukung oleh berbagai hal lain, salah satunya Distribution Control System (DCS)," tuturnya, Minggu, 29 September 2019.

Distribution Control System (DCS) Era Kini merupakan sebuah sistem kendali jaringan listrik 20 kV yang memanfaatkan teknologi internet of think (IoT), serta pola pelayanan borderless oleh Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Jawa Timur.

"Penggunaan IoT dan pola borderless merujuk pada perkembangan industri di era kini yang tak dapat dilepaskan dari kedua hal tersebut," ujar dia.

Selanjutnya, DCS punya sejumlah inovasi program baru, antara lain Command Center, Dispatcher Excellent dan Layanan Borderless Gardu Induk. Semua itu dikembangkan guna memenuhi ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi terkait pasokan dan mutu pelayanan.

"Command Center adalah sebuah sistem layanan terpusat, cepat, dan efektif dalam penyelesaian keluhan pelanggan dengan menggunakan pola eksekusi tanpa batas," kata Rasyid.

Command Center dilakukan secara terpusat, menjadi sebuah langkah inovatif menuju keandalan dan bergerak maju meningkatkan kualitas pelayanan lebih baik.

"Bersinergi bersama Distribution Control Center (DCC), Command Center bertransformasi menjadi jendela informasi sistem tenaga listrik di Jawa Timur sekaligus pusat pelayanan tanpa batas (borderless) untuk penanganan keluhan dan gangguan pelanggan dengan segera, tidak lagi terbatasi oleh wilayah kerja," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Penetrasi Sistem Baru

Kondisi geografis yang beragam dan wilayah kerja yang luas, menjadi tantangan tersendiri bagi PLN yang ingin beri pelayanan profesional. Namun, kini sistem ini telah dipakai di seluruh unit di Jawa Timur.

"Berhasil diimplementasikan pertama kali di wilayah metropolis Jawa Timur, kini Command Center telah diimplementasikan di seluruh Unit PLN UID Jawa Timur," tuturnya.

Pengoptimalan petugas dispatcher atau pengendali lalu lintas (load flow) sistem kelistrikan menjadi dispatcher excellent, tidak hanya berfungsi sebagai bank data informasi dan pelaksana operasi sistem kelistrikan saja, tetapi juga berperan sebagai pengatur manuver jaringan listrik.

"Hal ini mendorong insan PLN bekerja profesional dan andal dalam mengendalikan distribusi tenaga listrik untuk masyarakat di Jawa Timur," katanya.

Masih dalam DCS era kini, pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam Sistem Layanan Borderless Gardu Induk 20 kV berfungsi sebagai alat kendali kinerja sistem tersebut dengan jelas.

"Pengawasan, pengamatan visual dan kontrol peralatan dapat dilakukan kapan dan di mana saja, menggunakan teknologi CCTV dan SCADA sehingga menjadi lebih mudah," ucap Rasyid.

Sementara itu, pemeliharaan dan inspeksi berkelanjutan (continuous remote monitoring) sebagai dasar predictive maintenance akan dilakukan melalui Partial Discharge dan Remote Meter.

"Sedangkan kecepatan respon recovery analysis dapat dipantau melalui Protection Remote Control dan Operator Tracking Manager," ujarnya.

Menurut Rasyid, implementasi sejumlah program di atas menunjukkan bahwa PLN mampu menjawab tantangan zaman. "Ini merupakan jawaban PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur atas tantangan pelanggan untuk bergerak maju di era industri 4.0," ucapnya.

 

Â