Sukses

Gubernur Jatim Khofifah Ingatkan Warga Agar Tak Mudah Terprovokasi

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, Pancasila adalah dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera.

Liputan6.com, Jakarta - Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur mengingatkan masyarakat tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang ingin membuat bangsa Indonesia tidak utuh. Ada yang dengan sengaja "menggoreng" isu-isu SARA dengan berbagai kemasan yang provokatif.

"Tujuan bernegara kita sama maka jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang sengaja ingin mengganggu stabilitas dan persatuan bangsa ini,” ucap Khofifah saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa 1 Oktober 2019.

Di saat sama, kata dia, ada yang dengan sengaja "menggoreng" isu-isu berkaitan erat tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan berbagai kemasan narasi serta sarat provokasi, dilansir dari Antara.

Selain itu, lanjut dia, provokasi diproduksi dan disebar masif melalui berbagai kanal komunikasi seperti portal berita, media sosial, aplikasi percakapan dan lainnya.

"Imbasnya, mereka yang tidak paham situasi ini akan sangat mudah termakan hoaks dan terprovokasi,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Dia menuturkan, kondisi itu sangat berbahaya karena sengaja menggiring rakyat ke konflik individu, golongan, sosial, vertikal dan horizontal.

“Jika tidak kita lawan kondisi ini maka dapat berakibat fatal, yakni terjadinya disintegrasi bangsa,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Mantan menteri sosial tersebut juga meminta semua sadar dan waspada di era pasca-kebenaran seperti sekarang, ditambah masa digitalisasi informasi yang dipenuhi kabar bohong, fitnah, adu domba hingga ujaran kebencian.

Sementara itu, Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai sebuah kewajiban kolektif semua anak bangsa untuk mengingat kembali tujuan bernegara dan menjadi bangsa mandiri sesuai cita-cita Pancasila.

"Pancasila adalah dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera,” tutur Khofifa.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Polda Jatim Gelar Salat Gaib Peringati Hari Kesaktian Pancasila

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) bersama sejumlah mahasiswa di Surabaya, melaksanakan Salat Gaib di Masjid Arif Nurul Huda, Mapolda Jatim, Selasa, 1 Oktober 2019. Pelaksanaan Salat Gaib ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

"Salat Gaib itu ditujukan untuk dua mahasiswa Sulteng yang tewas, yakni Randi dan Muhammad Yusuf, di tengah aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa waktu lalu," tutur Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Toni Harmanto.

Ia menuturkan, salat gaib juga dimaksudkan sebagai simbol solidaritas atas insiden tewasnya dua mahasiswa yang terjadi beberapa waktu lalu

"Kami seluruh jajaran Polda Jatim turut bersimpati. Salat gaib ini salah satu bentuk solidaritas kami dari aparat polisi kepada almarhum," ujar Toni.

Sebelumnya, Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar pertemuan dengan perwakilan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah). Perwakilan IMM itu antara lain  Diky Ketua Wilayah Muhamadiyah Jawa Timur, Andreas Ketua IMM Jawa Timur, Abdul Ghoni Ketua PMII, Aini Syukriah Ketua Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, di gedung Patuh lantai 2 Polda Jatim, sekitar pukul 13.45 WIB, Senin, 30 September 2019.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengapresiasi kepada perwakilan audiensi dan atas kerja sama semua elemen  masyarakat termasuk ormas Muhamadiyah sehingga kegiatan unjuk rasa (Unras) di Jawa Timur, berjalan lancar dan aman.

"Saya tidak melarang atau menghalangi kegiatan unjuk rasa yang merupakan proses demokrasi tetapi yang perlu diingat yaitu asalkan unras yang berlangsung di tengah - tengah masyarakat tersebut berjalan dengan aman dan damai," tutur Luki.