Liputan6.com, Surabaya - Ribuan buruh dari berbagai elemen di daerah seperti Surabaya, Gresik dan Sidoarjo berkumpul di depan Kebun Binatang Surabaya (Surabaya), Rabu siang (2/10/2019).
Ribuan buruh tersebut selanjutnya menuju ke depan kantor DPRD Provinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura Surabaya, melewati Jalan Diponegoro Surabaya.
Sementara jalan utama atau jalur protokol Surabaya, yang melewati mal Tunjungan Plaza masih aman dan tidak terkena dampak kemacetan aksi demo.
Advertisement
Baca Juga
Ribuan buruh tersebut hendak menyampaikan empat poin tuntutan yaitu :
1. Tolak revisi UU 13/2013 tentang ketenagakerjaan.
2. Cabut Permenaker no 11 tahun 2019 dan cabut Kepmenaker 228 tahun 2019.
3. Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan bagi peserta mandiri.
4. Sahkan Perda Jatim tentang jaminan pesangon.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda)Â Jawa Timur mengerahkan ribuan personel gabungan untuk mengamankan demo buruh di depan Gedung Negara Grahadi dan Gedung DPRD Jatim, Rabu, 2 Oktober 2019.
Wakapolda Jatim Brigjen Pol, Toni Harmanto mengatakan, ada sebanyak 3.000 personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan aksi buruh itu.
"Besok konsentrasi pengamanan terkait kegiatan buruh ada di dua titik. Kita estimasikan kekuatan kita bersama TNI sekitar 3.000 personel," kata Toni, dilansir dari Antara Selasa, 1 Oktober 2019.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengamanan
Toni menambahkan, dikerahkan sebanyak 3.000 gabungan Polri dan TNI itu karena direncanakan sebanyak 5.000 buruh akan memadati DPRD Jatim dan Kantor Gubernur.
"Estimasi massa yang hadir 5.000. Doakan biar bisa sama seperti kemarin aman,"Â tutur dia.
Selain itu, dalam unjuk rasa buruh, pihaknya akan melakukan pendekatan pengamanan seperti demo mahasiswa pada 26 September 2019 yakni dengan menurunkan pasukan Asmaul Husna di barisan terdepan.
"Kita akan kerahkan pasukan Asmaul Husna untuk mendinginkan demo,"Â ujar dia.
Toni juga memastikan isu yang akan dibawa oleh buruh dalam unjuk rasa di dua titik hanya satu yakni terkait ketenagakerjaan.
"Kelihatannya isunya hanya satu saja tentang ketenagakerjaan. Kita belum dengar yang lain," kata dia.
Â
Advertisement