Sukses

Bubi Chen dalam Kenangan: Musisi Rendah Hati yang Kaya Karya (II)

Maestro Jazz asal Surabaya, Bubi Chen, telah menciptakan banyak karya. Ia juga dikenal dengan musisi yang selalu "welcome" saat diajak kolaborasi.

Liputan6.com, Jakarta - Maestro Jazz asal Surabaya, Jawa Timur Bubi Chen, telah menciptakan banyak karya. Tak hanya terdengar di dalam negeri, karya Bubi Chen juga sempat mengudara hingga luar negeri.

Melansir dari Surabya Punya Cerita Vol.1 karya Dhahana Adi, karya Bubi Chen pernah masuk ke radio luar. Radio seperti KFAI 90.3 FM di Minneapolis, sempat memutarkan karya Bubi Chen. Selain itu, radio KUSP 88.9 FM Santa Cruz, California Amerika Serikat juga memasang karya Bubi Chen dalam acara "Global Beat".

Sebuah komentar dari musisi, Iskandarsyah Siregar mengatakan, Bubi sulit memisahkan nafas dengan musiknya. Atas segala karyanya, Bubi tak hanya menjadi warisan Indonesia, melainkan warisan dunia. 

Bubi Chen juga dikenal sebagai musisi yang memiliki “keluwesan” dalam berkolaborasi dengan seniman musik lain. Ia dengan rendah hati dapat bekerja sama dengan siapa saja, dan secara musiK apa saja, tanpa menghilangkan jati diri.

Pada 1988, Bubi dengan senang hati mengisi piano dalam salah satu single Mus Mujiono dalam album “Arti Kehidupan”. Tak hanya itu, setahun kemudian, Bubi Chen bekerja sama secara musikal dengan tiga seniman karawitan dalam album "Kedamaian".

Di sana, Ia bermain piano dengan dua pemusik kecapi dan satu seniman seruling. Beberapa tahun kemudian, apa yang dimainkan Bubi dikenal dengan istilah "ethnic jazz". 

Selain itu, Bubi juga pernah berkolaborasi dengan salah satu band pop di Indonesia, Padi. Dalam single band Padi yang berjudul “Elok”, Bubi ikut turut campur dalam memainkan musik.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Beberapa Penghargaan dan Akhir Perjalanan

Pada 2004, Bubi menerima penghargaan Satya Lencana pengabdian seni dari mantan Presiden Megawati. Satu tahun setelahnya, Bubi diberi penghargaan sebagai musisi "Jazz Living Legend" oleh Peter F. Gontha pada gelaran Java Jazz Festival 2005.

Sebagai musisi kelahiran Surabaya, Bubi Chen juga mendapatkan "Lifetime Achievement Award" dari Gubernur Jawa Timur. Penghargaan ini diberikan karena Bubi Chen dinilai telah membawa Surabaya ke dunia internasional melalui music jazz. Penghargaan ini diberikan dalam gelaran "Wismilak The Legend of Jazz" pada 2010. 

Pada 16 Februari 2012, pemusik jazz ini menghembuskan nafasnya yang terakhir di umur ke-74. Bubi Chen meninggal, tepat seminggu setelah dirinya bertambah usia.

Ia meninggal setelah cukup lama mengidap penyakit diabetes melitus. Bubi Chen tutup usia di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang. Bubi Chen dimakamkan di kota kelahirannya, Surabaya.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)