Sukses

ITS Dorong Penyebaran Teknologi di Indonesia

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan KEIN bahas strategi perluasan teknologi di industri nasional.

Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah memiliki banyak inovasi teknologi pada berbagai bidang hingga saat ini. Oleh karena itu, untuk mendorong penyebaran teknologi di industri nasional, ITS bersama Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) RI membahas dalam Forum Discussion Group (FGD) dan Business Meeting di Ruang Sidang Utama, Gedung Rektorat ITS, Senin (7/10/2019).

Mengawali kegiatan tersebut, Rektor ITS, Mochamad Ashari MEng menyampaikan, ITS telah banyak menghasilkan teknologi yang berhasil dikomersialkan, salah satunya adalah sepeda motor listrik Gesits.

'Namun, sayangnya penyebaran teknologi tersebut sendiri masih perlu didorong pada saat ini," ujar dia.

Sehingga, lanjut rektor yang biasa disapa Ashari ini, jika hal tersebut berhasil dilakukan, Indonesia sudah tidak lagi bersusah payah untuk impor dari negara lain yang dampaknya ketergantungan terhadap negara lain juga menjadi berkurang.

"Sehingga masyarakat Indonesia dapat menggunakan produk dalam negerinya sendiri,” ungkapnya mengingatkan.

Ashari juga menceritakan, jika ITS telah memiliki empat klasterisasi inovasi teknologi atau sering disebut dengan Science Techno Park (STP). Antara lain, yaitu bidang maritim, kreatif, otomotif, dan robotika. 

STP tersebut memiliki tugas untuk melakukan hilirisasi teknologi dari yang awalnya hanya berskala laboratorium menjadi skala industri yang siap untuk dikomersialisasikan.

Hal itulah yang menjadi alasan ITS membuka forum diskusi dengan KEIN RI ini yang harapannya dapat memberikan solusi atau saran bagi institut untuk memperluas teknologi yang berhasil diciptakan. "Sehingga, kita (ITS, red) bisa menyesuaikan baik itu pada hal teknologinya atau bisnisnya,” ungkap Guru Besar Teknik Elektro tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

KEIN Dorong Penerapan Teknologi dari Bawah

Menanggapi hal tersebut, Ketua KEIN RI Soetrisno Bachir mengakui, dalam menerapkan teknologi di Indonesia harus dimulai dari bawah terlebih dahulu. 

"Jadi misalkan, ITS yang berada di Provinsi Jawa Timur setidaknya telah menerapkan teknologinya mulai dari beberapa daerah tingkat kabupaten di sekitarnya,” paparnya.

Ia yakin jika teknologi yang telah diciptakan oleh ITS dapat banyak menyebar luas di negeri ini. "Asalkan langkah-langkah yang diambil sudah benar," ungkap Soetrisno.

Lebih lanjut, diskusi yang dirancang oleh Direktorat Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian (DIKK) ITS tersebut juga menghadirkan tiga panelis dari ITS. Antara lain Dr Ing Ir Setyo Nugroho dari Laboratorium Telematika Transportasi Laut, Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng selaku Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Kealumnian ITS, dan Dr Agus Windharto DEA selaku Koordinator Creative Center STP ITS.