Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa ingin Jatim Fair 2019 memotivasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat. Hal ini agar UMKM semakin mampu menembus pasar ekspor.
"Jatim Fair ini juga menjadi ajang penciptaan entrepreneur-enterpreneur baru dan pelaku UMKM lokal masuk ke pasar yang lebih besar lagi," tutur dia pada pembukaan Jatim Fair 2019 di Surabaya, dilansir Antara, Rabu (9/10/2019).
Ia mengatakan, Jatim Fair menjadi forum bisnis yang mempertemukan antara produsen dan juga pembeli tak hanya dari Jawa Timur. Akan tetapi, luar provinsi dan pulau serta mancanegara dengan berbagai latar belakang.
Advertisement
"Seperti investor, komunitas bisnis, pedagang, mahasiswa, pelajar, pegawai negeri sipil, maupun swasta lainnya," tutur dia.
Baca Juga
Selain itu, ia optimistis Jatim Fair memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat Jatim.
Pada gelaran ke-10 2019, terdapat 540 stan dari berbagai unsur seperti organisasi perangkat daerah, BUMD, BUMN hingga UMKM dari dalam dna luar negeri.
Ia juga berharap nilai transaksi selama Jawa Timur Fair dapat tembus Rp 100 miliar dengan total pengunjung mencapai lebih dari 125 ribu orang.
"Semoga bisa memberikan konektivitas dalam hubungan dagang yang bisa meningkatkan produktivitas seluruh sektor di Jatim,” tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
BI Sebut Desa di Jawa Timur Berpotensi Kembangkan Ekonomi
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Timur mengharapkan para pemuda di desa Jawa Timur dapat mengembangkan konsep kampung kreatif seperti di Flory, Yogyakarta.
Dengan pengembangan potensi desa diharapkan dapat dikerjasamakan dengan perbankan untuk menghasilkan nilai komersial.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Difi A.Johansyah menuturkan, sebelumnya berkunjung ke Kampung Kreatif Flory di Kabupaten Slema, Daerah Istimewa Yogyakarta menuturkan, konsep kampung atau desa mandiri seperti Flory bisa diterapkan di setiap lokasi di Jawa Timur antara lain Jember, Banyuwangi, Malang, Kediri dan Blitar.
"Desa di Jawa Timur jumlahnya sangat banyak dan memiliki potensi yang beragam seperti kopi dan segala macam, apalagi dengan infrastruktur jalan tol saat ini semakin banyak dan bagus sehingga mobilitas orang semakin gampang,” tutur dia, seperti melansir Antara, Selasa, 27 Agustus 2019.
Setelah didesain bagus, ia menuturkan, bisa menarik wisatawan masuk ke kampung itu. Salah satu potensinya yaitu kegiatan outbond yang kini diminati sejumlah perusahaan.
"Setelah terbentuk, BI bisa masuk dan bersinergi seperti dengan Kampung Flory. Intinya BI masuk bukan dari nol tetapi sudah ada bibitnya, tinggal disinergikan dalam bentuk seperti fasilitas jalan, pelatihan digital marketing dan mempromosikan bisa melalui artike sehingga bisa dibaca khalayak,” ujar dia.
Ia juga mengapresiasi keberadaan Konsep Kampung Flory yang menjadi desa unggulan wisata dengan konsep pariwisata, pendidikan, pertanian dengan perikanan, kuliner, budaya dalam satu kawasan.
"Kampung kreatif Flory merupakan contoh yang berhasil dan diharapkan bisa menjadi percontohan di desa-desa di Jawa Timur. Sebab untuk mendapatkan uang bukan hanya dari berjualan produk pertanian, perkebunan," ujar dia.
Difi menambahkan, konsep Kampung Flory di Jawa Timur sudah yakni di Trawas yang menjual pemandangan sehingga keuntungannya lebih banyak dari pada pertanian.
"Harapan saya pemuda di desa Jawa Timur yang punya potensi bisa menerapkan seperti ini, kalau perlu belajar ke Kampung Flory,” ujar dia.
Advertisement