Liputan6.com, Surabaya - Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya rutin memantau kondisi pohon-pohon di seluruh Kota Surabaya. Bahkan, DKRTH juga rutin melakukan perantingan pohon-pohon setiap harinya.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Ipong Wisnoewardono mengatakan, saat melakukan perantingan itu, pihaknya selalu menerjunkan enam tim perantingan, mulai dari lima rayon taman dan satu regu di luar rayon, serta mobil Skywalker.
"Jadi, ada tim khusus yang melakukan perantingan setiap harinya. Satu regu terdiri dari 7-9 orang,” kata Ipong, Jumat (11/10/2019).
Advertisement
Ipong menuturkan, tim khusus perantingan itu bekerja mulai pukul 06.00–17.00 WIB. Kegiatan perantingan itu dilakukan secara serentak di semua rayon taman, yakni Surabaya Pusat, Timur, Barat, Utara dan Selatan. "Rata-rata setiap hari memangkas 10-15 pohon di setiap regunya," kata dia.
Baca Juga
Ia memastikan, lokasi-lokasi yang di sasar untuk kegiatan perantingan itu hampir di seluruh akses jalan raya. Namun, prioritasnya di jalan utama atau arteri, termasuk pula di kawasan-kawasan perumahan. "Setiap hari, ada jadwalnya perantingan di jalur mana saja," tutur dia.
Ipong juga menambahkan, kegiatan perantingan itu dilakukan pada pohon-pohon yang sudah lebat. Sedangkan pohon yang batangnya sudah keropos, DKRTH Surabaya biasanya langsung menebangnya. "Nah, salah satu penyebab keropos itu biasanya ada yang bakar sampah di dekat pohon itu," ujar dia.
Ia mengakui, kegiatan perantingan yang dilakukan DKRTH di jalan utama, memang terkadang menyebabkan laju kendaraan di jalan melambat. Oleh karena itu, di setiap titik yang dilakukan perantingan, pihaknya memberikan informasi kepada masyarakat yang melintas.
"Kadang memang menyebabkan macet, makanya kita beri informasi dan aba-aba pada pengendara," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berkoordinasi dengan PLN
Sementara itu, apabila kegiatan perantingan dilakukan di jalur PLN dan berpotensi membahayakan, pihaknya selalu koordinasi dengan pihak PLN. Hal ini penting dilakukan untuk mematikan sementara aliran listrik di lokasi setempat.
"Apalagi, batang pohon yang akan dipangkas itu berada di tengah-tengah kabel listrik, sehingga perlu dimatikan sementara," ujarnya.
Biasanya, frekuensi perantingan meningkat menjelang pergantian musim, terutama saat musim kemarau ke musim hujan. Pada masa-masa itu, biasanya aktivitas tim khusus perantingan ini sibuk-sibuknya. Bahkan, mereka tak jarang kerja 24 jam nonstop.
"Pada masa-masa itu, biasanya tiap regu per hari memangkas sedikitnya 20 pohon, sehingga diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Advertisement